Foto : Ist (tempo)

Jakarta,Beritakotanews.com: TNI serius dalam menyikapi perkembangan situasi di Marawi dan mengantisipasi kemungkinan masuknya teroris ISIS ke wilayah Indonesia. Awalnya AFP memperkirakan kekuatan teroris ISIS 50-100 orang, ternyata lebih dari 600 orang, buktinya saja korban dari teroris sudah sekitar 134 orang. Demikian dikatakan Panglima TNI, usai rapat dengar pendapat dengan DPR di Senayan.

“Philipina ke Indonesia kan dekat, karenanya TNI serius dalam menyikapi perkembangan situasi di Marawi dan mengantisipasi kemungkinan masuknya teroris ISIS ke wilayah Indonesia,”Kata Panglima.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah melaksanakan patroli udara dan laut untuk mencegah dan menutup akses pelarian ISIS dari Marawi Filipina Selatan ke wilayah Indonesia, yang saat ini terdesak oleh pasukan Armed Forces of the Philippines (AFP).

“Dari 16 tempat di wilayah Indonesia yang terdeteksi sel-sel ISIS harus segera diambil langkah komprehensif bersama seluruh komponen bangsa untuk mencegah pergerakan ISIS ke Indonesia, di Indonesia ada sekitar 16 tempat yang terdeteksi sebagai sel-sel tidur ISIS, mereka sudah ada dan membaur bersama kita, tidak bisa dibedakan, jika tidak segera ditutup pelarian ISIS ke Indonesia maka sangat berbahaya,” Jelas Jenderal Gatot.

Panglima juga menyatakan bahwa, sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo, TNI telah mengambil langkah-langkah kongkret untuk mengantisipasi ancaman teroris ISIS. Gatot mengungkapkan, beberapa daerah yang sudah terdeteksi, namun TNI tidak bisa bertindak dikarenakan terkendala dengan UU. Hal ini karena Undang-Undang Terorisme yang baru belum ada, urai Gatot.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *