Jakarta, Beritakotanews.com : Terkait dengan kasus serangan teroris di tiga gereja di Surabaya dan ledakan bom di satu unit
rumah susun sederhana sewa (rusunuwa) Jalan Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Minggu (13/5) dan serangan ke Markas Polres Kota Besar Surabaya pada Senin (14/5), DPP LDII mengutuk keras tindakan tersebut dan menegaskan aksi terorisme bertentangan dengan ajaran agama apapun, termasuk Islam.
DPP LDII turut berduka cita terhadap korban dan keluarga para korban, dan berharap serangan terorisme tidak terjadi lagi di masa mendatang. Sehubungan dengan serangan teroris di Surabaya tersebut, DPP LDII menyatakan sikap:
1. Menolak aksi kekerasan dan terorisme dengan mengatasnamakan agama. DPP LDII juga
menolak setiap aksi teror yang dikaitkan dengan agama tertentu, khususnya umat Islam.
2. Segenap warga LDII siap mendukung dan membantu aparat dalam pencegahan,
penegakan kemanan dan ketertiban, terkait penanggulangan bahaya terorisme.
3. Mengajak umat Islam dan rakyat Indonesia untuk membangun karakter generasi
penerus bangsa sebagai warga negara yang baik, toleran, dan menjadi warga negara yang
berbudi pekerti luhur sekaligus mengokohkan dan menguatkan NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
4. Mengajak umat Islam bersatu untuk mencegah radikalisasi di kalangan keluarga dan
lingkungan, serta mendorong dakwah yang sejuk dan santun, untuk menciptakan
kerukunan, kekompakan, dan saling mengasihi, serta mendorong bangsa Indonesia yang
mayoritas penduduknya yang muslim, sebagai bangsa yang maju dan beradab.
5. LDII menekankan Islam adalah rahmatalil alamin, yang menunjukkan Islam bukanlah
agama yang mendukung kekerasan, teror, dan kekejaman lainnya.
6. Mendukung upaya pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut dan menindak
secara tegas dan tuntas terhadap para pelaku teror maupun para pihak terkait yang
membantu tindakan terorisme itu untuk mencegah aksi terorisme lebih lanjut.