Jakarta,Beritakotanews.com : Ramadhan Bulan Ibadah untuk Kerukunan dan Kedamaian, demikian thema yang disampaikan Prof. Kyai Syafii Mufid, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta pada acara Pelaksanaan Silahturahmi Pemerintah Daerah dengan Tokoh Agama dan organisasi kemasyarakatan se Provinsi DKI angkatan 1 yang bertempat di Hotel Sentral, Jl. Pramuka, 14 Mei 2018 yang berlangsung dari pukul 09.00 sd 16.00 wib.
Bagi bangsa Indonesia Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial karena mayoritas penduduk Indonesia melakukan ibadah puasa (shaum). Kedatangan Ramadhan disambut dengan berbagai macam tradisi dan kegembiraan.
“Tradisi menyambut Ramadhan di masing-masing daerah dan kota dengan kegiatan kesenian, pasar rakyat, tausyiah terkait amaliah Ramadhan dll. Contoh di daerah Semarang, ada tradisi ‘Ngarak Waraq Ngendok’ suatu jenis pertunjukan yang sarat nilai filosofinya peninggalan Sunan Pandan Arang dan Sunan Kali Jogo, di Kudus ada Dandak, di Betawi ada pawai obor unggah-unggah,” Kata Safii Mufid.
Namun sungguh sangat disayangkan, disesalkan dan sangat terkutuk, pada saat Tarhib Rahib Ramadhan 1439 H dilakukan di mana-mana, malah dikotori dengan terjadinya peristiwa bom.
“Islam dibajak oleh mereka yang mempunyai pemikiran desdruktif, mereka menggunakan simbol-simbol keagamaan untuk menghancurkan peradaban. Terorisme sangat jelas tidak berlandaskan pada Islam yang Rahmat lil Alamin,” Tegas Safii, dengan nada kecewa, kesal dan marah.
Acara Silahturahmi Pemerintah Daerah dengan Tokoh Agama dan organisasi sosial kemasyarakatan se Provinsi DKI yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol, yang diikuti oleh puluhan Ormas, dan tokoh Agama se DKI Jakarta ditutup dengan penandatanganan kesepakatan pernyataan sikap bersama, melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Ada 5(lima) butir pernyataan sikap yang tertulis terkait dengan peristiwa bom bunuh diri di Surabaya yang kemudian ditandatangani oleh ketua, sekretaris FKUB dan 6 agama yang ada di Indonesia. (Fin)