Hikmah :

Manfaat Waktu Dalam Al-Qur’an
Oleh : Dr. Muhammad Fahmi Akbar

Allah mengingatkan dalam Al-Qur’an tentang manfaat waktu. Dari sekian banyak manfaat waktu, ada empat sisi yang dapat dijelaskan pada kesempatan yang singkat ini.

Pertama, agar manusia dapat beramal sholeh. Semakin panjang usianya harus berbanding lurus dengan kualitas dan kuantitas kebaikannya.
Sesuai dengan hadits Rasulullah.
يا رسول الله أي الناس خير قال من طال عمره وحسن عمله قال فأي الناس شر من طال عمره و ساء عمله
“Wahai Rasulullah siapakah manusia yang terbaik?”. Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Lalu bertanya lagi, “Siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya”. ( HR Ahmad, Tirmizi dan Al Hakim).

Dalam surat Al-‘Ashr, Allah bersumpah demi waktu bahwa manusia akan selalu dalam kerugian kecuali mereka yang beriman, beramal sholeh, saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.

Kedua, waktu yang ada dimanfaatkan untuk bersedekah.
Dalam surat Al-Quran, Allah menjelaskan.
فأما من أعطى واتقى، وصدق بالحسنى، فيينسره لليسرى.
Artinya: “Maka barangsiapa memberikan dan bertaqwa, dan membenarkan yang terbaik (surga), maka kami mudahkan jalan menuju kemudahan. (Q.S. Al-Lail: 5-7)

Dengan memanfaatkan waktu untuk bersedekah, tidak akan ada penyesalan seperti yang dilakukan oleh orang munafik.
واتفقوا مما ززقناكم من قبل ان يأتي أحدكم الموت فيقول ربي لولا أخواني إلى أجل قريب فأصدق ولكن من الصالحين.
Artinya: “Infakkankah apa yang telah Aku berikan kepada kalian sebelum datang kepada kalian kematian. Kemudian dia mengiba, Tuhanku seandainya Engkau menunda ajalku sedikit saja agar aku bisa bersedekah dan menjadu orang sholeh. (Q.S Al-Munafikun: 10)

Ketiga, waktu dimanfaatkan untuk mensucikan diri dari segala kesalahan.
Allah berfirman,
قد أفلح من زكاها، وقد جاب من دساها
Artinya: “Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwai, dan sungguh rugi orang yang mengotori jiwanya”. ( Q.S Asy-Syams: 9,10)

Mensucikan jiwa dengan berzikir dan beramal sholeh. Dengan selalu ingat pada Allah dalam setiap waktu, maka ia akan terjaga dari perbuatan maksiat dan amal yang hanya melalaikan dari ibadah.

Keempat, waktu digunakan untuk berdakwah. Sudah menjadi kemakluman bahwa dakwah selain butuh tenaga, finansial, juga waktu.
Nabi Nuh butuh waktu 950 tahun.(Q.S Al Ankabu:14). Nabi Muhammad Saw berdakwah di Mekkah selama 13 tahun. Artinya dakwah butuh fase atau tahapan. Waktu yang dijalani akan menjadi catatan sejarah.
قال ربى انى دعوت قومى ليلا ونهارا
Artinya: “Dia (Nuh) berkata, Tuhanku sungguh aku telah mengajak umatku siang dan malam.”. (Q.S. Nuh: 5)

Ayat memberikan inspirasi bahwa berdakwah tidak mengenal waktu dan putus asa. Sebab Allah menyediakan pahala yang besar bagi mereka yang menjalaninya dengan surga dan ampunan-Nya.
_____________________
*Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Barat