JAKARTA – Beritakotanews.com: Kedewasaan politik harus ditunjukkan kepada masyarakat oleh elit politik, jika memang mereka niat dan tujuanya untuk bangsa dan negara. Hal ini disampaikan Prasetyo Sunaryo, ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), saat konferensi pers, di kantor DPP LDII, Rabu, 1/5/2019.
Prasetyo Sunaryo yang didampingi Chriswanto Santoso dan H. Iskandar Siregar mengajak kepada elit politik agar senantiasa berkreasi untuk memajukan masyarakat, bukan hanya sekedar ambisi pribadi. Hal ini sebagaimana yang dilakukan DPP LDII Salah satu yang dilakukan LDII adalah mengangkat tokoh masyarakat yang amanah dan inovatif dalam upaya memajukan masyarakat disekitarnya.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar diskusi mendorong masyarakat berpolitik lebih dewasa dan lebih kreatif. Dalam membangun bangsa memberikan pandangan kepentingan terhadap rakyat untuk pemerintahan masa depan.
“Tokoh masyarakat yang amanah dan sosok yang inovatif perlu kita angkat, kita apresiasi, agar bisa menginspirasi banyak orang. Sehingga dimana-mana muncul inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kali ini kami mengangkat Kepala Desa (Kades) Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan bernama Abdul Haris Suhud yang berhasil membangun pariwisata agrobisnis di wilayahnya,” kata Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo dalam konferensi pers di Kantor DPP LDII, Patal Senayan, Rabu (1/5/2019) sore.
Menurut Prasetyo, Abdul Haris menanami lahan seluas 4 ha di desanya dengan 9 jenis varietas padi. Penanaman berbagai jenis padi sebagai proyek percontohan tersebut, meningkatkan kinerja padi dari sisi peningkatan produktivitas dan ketahanannya. Sehingga masyarakat tahu bahwa mana varietas padi terbaik sesuai kondisi tanah di desa tersebut.
“Selain tanaman pangan, di areal tersebut juga ditanami bunga dan hortikultura. Penanaman tanaman tersebut ternyata berfungsi untuk menciptakan ekosistem yang dapat mengundang biota-biota yang memerlukan bunga sebagai wadah untuk berkembang biak. Juga diareal percontohan tersebut, terdapat sarang Burung Hantu untuk memancingnya agar bersarang disitu. Burung Hantu inilah yang akan menjadi predator bagi tikus-tikus disawah,” papar Prasetyo.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Kades Abdul Haris menjadikan areal percontohan tersebut agrowisata. Dan hal itu membuka peluang warga desanya untuk berjualan barang yang dibutuhkan wisatawan di agrowisata tersebut.
“Kami patut mengapresiasi Kades Abdul Haris, dalam hal memegang teguh amanah. Dalam hal berinovasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat nya, dan dalam hal leadership. Semoga apa yang telah dilakukan Kades Abdul Haris bisa menginspirasi banyak Kades lainnya. Bila kita punya Kades handal sebanyak 20 persen saja dari 72 ribu desa yang ada, maka banyak desa akan maju dan berkembang, serta masyarakatnya sejahtera,” pungkas Prasetyo.