Jakarta, Beritakotanews.com: Melalui Press Release yang diterima Beritakotanews.com, berdasarkan analisis BMKG kondisi atmosfer terkini, pada jam 07.00 WIB tanggal 31 Desember 2018, teridentifikasi adanya peningkatan tekanan udara di dataran Asia. Selain itu terpantau juga bibit siklon di sebelah utara Indonesia yakni 97W tepatnya di Laut China Selatan. BMKG juga mengidentifikasi adanya bibit siklon tropis 95P di Teluk Carpentaria Australia (sebelah selatan Papua) dan 96S di samudera Hindia (sebelah selatan Jawa).
Dari ketiga bibit siklon yang ada di sekitar Indonesia, bibit siklon 95P yang berada di Teluk Carpentaria yang memiliki kecepatan angin maksimum 25 knots di pusatnya dan bibit siklon 97W yang berada di Laut China Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knots di pusatnya, keduanya berpotensi tinggi menjadi siklon tropis dalam 24-48 jam ke depan. Kondisi ini menyebabkan pergerakan massa udara dari Asia yang bergerak menuju Indonesia mengalami penguatan, sehingga berdampak pula pada potensi peningkatan kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, dan potensi hujan lebat di beberapa wilayah di Indonesia.
Wilayah yang diprakirakan akan terdampak angin kencang antara lain:
– Riau
– Kep. Riau
– Jambi
– Sumatera Selatan
– Bangka Belitung
– Lampung
– Banten
– DKI Jakarta
– Jawa Barat
– Jawa Tengah
– D.I. Yogyakarta
– Jawa Timur bagian utara
– Kalimantan Barat
– Kalimantan Tengah
– Kalimantan Selatan
– Kalimantan Timur
– Sulawesi Selatan
– Sulawesi Tenggara
– Sulawesi Utara
– Maluku Utara
– Maluku
Sedangkan untuk wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat petir pada Tanggal 1-3 Januari 2019 :
Sumatera Barat
Bengkulu
Bangka Belitung
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bali
NTB
NTT
Kalimantan Utara
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Papua Barat
Papua
Tanggal 4-6 Januari 2019
Sumatera Barat
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bali
NTB
NTT
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Papua
Drs. R. Mulyono R. Prabowo, M.Sc, Deputi Bidang Meteorologi selanjutnya menjelaskan, selain potensi bencana akibat angin kencang dan hujan lebat, masyarakat diharapkan waspada juga terkait gelombang tinggi di Indonesia.
“Tinggi gelombang laut di wilayah perairan Indonesia saat ini didominasi dengan ketinggian gelombang berkisar antara 1.25 – 2.5 m. Adapun tinggi gelombang dengan ketinggian lebih dari 2.5 m terpantau di beberapa wilayah perairan Indonesia,” Jelasnya.
Inilah Prakiraan tinggi gelombang laut di perairan Indonesia pada tanggal 01 – 03 Januari 2019 antara lain:
Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Berbahaya) berpeluang terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas hingga Kep. Natuna, Perairan utara dan selatan Jawa, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, Perairan selatan Bali hingga Sumbawa, Perairan Kep.Anambas hingga Kep.Natuna, Perairan Agats – Amamapere, Perairan barat Yos Sudarso, Perairan selatan Merauke, Perairan Kep. Sangihe hingga Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera.
Tinggi Gelombang 4.0 – 6.0 meter (Sangat Berbahaya) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan
Prakiraan tinggi gelombang laut di perairan Indonesia pada tanggal 04 – 06 Januari 2019 antara lain :
Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 meter (Berbahaya) berpeluang terjadi di Perairan barat Lampung, Perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Perairan Kep.Sermata hingga Kep. Tanimbar, Perairan Kep.Kai hingga Kep.Aru, Laut Arafuru, Perairan barat Yos Sudarso, Perairan selatan Merauke, Perairan Kep. Sangihe hingga Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua.
“Masyarakat yang sedang melaksanakan kegiatan liburan akhir tahun di wilayah pesisir pantai, khususnya di pesisir selatan Pulau Jawa, diharapkan tetap waspada terkait potensi angin kencang dan diharapkan untuk tidak berlayar menuju laut lepas. Selain itu kapal-kapal terutama Perahu nelayan dan kapal – kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran di wilayah dengan gelombang tinggi,” Tutup Drs. R. Mulyono R. Prabowo, M.Sc, Deputi Bidang Meteorolog. (fin)