Dr. Ir.KH. Teeddy Suratmadji, MSi, Ketua DPW LDII (sebelah kiri) bersama Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta.(Foto : Ts).
Dr. Ir.KH. Teeddy Suratmadji, MSi, Ketua DPW LDII (sebelah kiri) bersama Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta.(Foto : Ts).

Jakarta, Beritakotanews.com: Menjelang malam pergantian tahun, Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi DKI Jakarta menghimbau kepada segenap warga LDII khususnya, serta seluruh ummat Islam di DKI Jakarta umumnya untuk *tidak* melakukan hal-hal yang merupakan larangan agama, melainkan memanfaatkan waktu untuk beribadah sambil ber- *muhasabah* atas segala kekurangan selama tahun ini, agar dapat diperbaiki di tahun depan. Demikian dikatakan Dr.Ir.KH. Teddy Suratmadji, Ketua LDII DPW Provinsi DKI Jakarta melalui release yang diterima Beritakotanews.com.

Teddy, selanjutnya mengajak kepada masyarakat khususnya warga LDII yang berada di DKI Jakarta, agar sebaiknya tidak merayakan malam tahun baru dengan hura-hura, atau dengan hal-hal yang melanggar norma tata susila.

“Orang tua sebaiknya menjaga dan mengajari anak-anaknya untuk tidak merayakan malam tahun baru dengan hal-hal yang melanggar norma, baik norma agama, maupun norma susila kemasyarakatan, apa lagi dengan menghambur-hamburkan uang untuk menyalakan petasan dan kembang api, alangkah bijaknya jika malam tahun baru, anak-anak dimasukkan kedalam masjid untuk berdoa dan muhasabah, introspeksi diri, supaya bisa mengevaluasi amalan kita selama waktu yang telah terlewatkan,” Urainya.

Sambil mengutip ayat, Teddy mengingatkan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yaitu “Tidaklah suatu jaman datang melainkan jaman setelahnya lebih buruk dari jaman sebelumnya.

“Sudah menjadi program rutin tahunan dari DPP hingga PC, PAC, LDII diseluruh pelosok tanah air setiap malam tahun baru, dalam menjaga dan menghindari pengaruh masyarakat yang merayakan malam tahun baru dengan keluar jalan dengan membawa terompet dan menyalakan lilin serta berkendaraan dengan hura-hura, semua warga ldii dari orang tua terutama anak-anak dan remajanya masuk k dalam masjid, didalam mesjid diadakan pengajian dan nasehat agama dengan diselingi kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian dari pengaruh hura-hura dari luar masjid,” Jelas Teddy.

Hal ini sudah berjalan lama, bahkan bisa dikatakan sejak berdirinya LDII, lanjut Teddy, ” Semoga Allah SWT memberi hidayah dan inayah kepada kita semua. Aamiin,” Tutup Teddy.(fin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *