Prof. Dede Rosyada (berpeci) Ketua FKUB DKI Jakarta. (foto. doc. FKUB.)

Jakarta, Beritakotanews.com: Mencermati perkembangan wabah virus Corona (Covid-19) di Provinsi DKI Jakarta yang kian masif penyebarannya, nyata telah mengancam sendi-sendi kehidupan social, ekonomi, budaya, bahkan keagamaan. Sejak dini, pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang didukung oleh Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya serta komponen lainnya telah melakukan sejumlah langkah intensif untuk memutus mata rantai penyebaran corona. Dan, tindakan tersebut akan lebih efektif apabila seluruh komponen tokoh dan elemen masyarakat di wilayah DKI mampu membangun kesadaran kolektif (collective conscience) dalam melawan COVID-19.

Demikian dikatakan Prof. Dede Rosyada, Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta dalam siaran Persnya yang diterima Beritakotanews.com, Senin 30/3/2020.

“Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta sebagai Lembaga yang memilik fungsi katalisator dan dinamisator dalam merespon problem-problem keumatan di wilayah DKI mengajak seluruh Majelis Agama dan elemen masyarakat lainnya, untuk bersama-sama dalam satu barisan membangun kesadaran kolektif dalam memutus rantai penyebaran covid-19,” Kata Prof. Dede Rosyada.

Selanjutnya Prof. Dede melalui FKUB menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Memberikan edukasi secara terus menerus kepada seluruh umat dari latar belakang agama apapun, melalui para pimpinan Majelis-Majelis Agama bahwa Virus Corona merupakan ancaman terhadap keselamatan jiwa, dan segala upaya untuk mencegah, menghindari, dan memeranginya merupakan anjuran semua agama kepada semua pemeluknya. Artinya, menyelamatkan diri dari wabah Corona adalah sebagai salah satu bentuk keimanan pada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Membangun kesatuan gerak, langkah, dan sinergi dengan semua pihak yang memiliki otoritas penanganan wabah virus COVID-19 ini. Keberhasilan memerangi Corona terletak pada keberhasilan memutus mata-rantai penularannya. Karena itu, penanganan Corona bersifat sistemik dimana kita semua menjadi bagian dari sistem perlawanan yang menentukan. Oleh karena itu, jaga individu, keluarga, komunitas, dan lingkungan masyarakat kita agar jangan sampai menjadi penyintas berikutnya dengan mematuhi himbauan social distancing dan physical distancing (jaga jarak).
  3. Memberikan dukungan optimal kepada para tenaga medis yang menjadi garda terdepan melawan Corona. Tugas vital dalam upaya menyelamatkan nyawa manusia dengan mempertaruhkan nyawa individunya. Oleh karenanya, kita harus membantu mereka bekerja maksimal dengan menahan diri tetap tinggal dirumah, berperilaku hidup sehat, dan mematuhi seluruh protokol pencegahan dan penanganan COVID-19 secara seksama dan mendorong tersedianya Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap bagi seluruh tenaga medis yang lengkap bagi seluruh tenaga medis yang bertugas.
  4. Mendorong pemerintah untuk mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan ketersediaan suplai bagi warga yang tempat tinggalnya terisolasi (zona merah) untuk mengantisipasi dampak penerapan local lock down, menumbuhkan rasa emphaty dan kepedulian, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan tanpa memandang suku, agama, ras, dan
  5. Membangun optimisme di dalam diri individu, komunitas, dan lingkungan masyarakat dengan mengoptimalkan peran dan fungsi sosial-media melalui penyebaran konten- konten positif, melawan kecemasan dan menghindari kepanikan, serta selalu yakin bahwa wabah Corona ini segera berlalu dan terus berdoa agar Tuhan Yang Maha Kuasa menolong kita semua agar diselamatkan dari wabah.(fin).