Foto : Ist
Foto : Ist

Jakarta, Beritakotanews.com: UKP-PIP ini murni hanya akan menanamkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dan tak akan dicampuradukkan dengan politik. Demikian dikatakan ketua UKP-PIP, Yudi Latif disela-sela pelantikan tiga deputinya di komplek Istana Presiden, Rabu, 05/07/2017.

Menurut Yudi, sebagaimana dilansir Indonesiasatu,Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) harusnya sudah bisa diresmikan Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2016 lalu.

“Jadi menundanya sampai 6 bulan, karena ternyata kampanye politik kelamaan. Sejak awal kita apresiasi presiden yang bersedia menunda, sejak awal kita perlu kesadaran betul bahwa risikonya besar sekali kalau Pancasila jadi alat politik. Dan saya punya semacam apresiasi, presiden kita punya kesepahaman soal itu,” kata Yudi, Rabu, 05/07/2017

Lebih lanjut Yudi menegaskan bahwa UKP-PIP ini murni hanya akan menanamkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat dan tak akan dicampuradukkan dengan politik.

“Karena kalau diluncurkan unit ini di masa kampanye politik Jakarta, jelas sekali persepsi publik akan mengatakan ini alat politik,” ujarya.

Yudilatif selanjutnya mengatakan, bahwa Pancasila merupakan titik pijak kita yang disebut sebagai dasar filsafat atau dasar negara di mana rumah Indonesia ini didirikan.

Adapun ketiga deputi yang dilantik berdasarkan salinan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor: 74/TPA Tahun 2017 tentang Pengangkatan Deputi di Lingkungan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) tertanggal 16 Juni 2017 itu adalah:

1.  Dr. Anas Saidi sebagai Deputi Bidang Pengkajian dan Materi;

2. Prof. Dr. Hariyono, M. Pd sebagai Deputi Bidang Advokasi; dan

3. Dr. Silverius Yoseph Soeharso, Spsi., S.E., M.M sebagai Deputi Pengendalian dan Evaluasi.(UKP-PIP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *