
Jakarta, Beritakotanews.com: Mengutip dari laman kemenkes, Virus Corona varian jenis baru sudah masuk ke Indonesia. Varian baru tersebut antara lain B117, B1351, dan B1617. Hal itu sebagaimana disampaikan Jubir vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid yang mengatakan bahwa di beberapa negara saat ini sedang terjadi lonjakan kasus COVID-19. Beberapa faktor yang menjadi penyebab peningkatan kasus di negara-negara tersebut adalah mobilitas pergerakan masyarakat, adanya varian baru virus COVID-19 yaitu B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 asal Afrika Selatan dan varian mutasi ganda dari India B. 1617.
Dari beberapa varian tersebut, Varian B.117 saat ini merupakan varian yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara. WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49% varian B.117 yang bersirkulasi di Asia Tenggara.
Kepada teman-teman yang cari nafkah di bidang yang sering “bertemu dengan orang”, varian baru yang ditemukan di India (B 1617) memiliki gejala yang unik tidak menimbulkan panas tapi virus varian baru ini menyerang langsung ke paru-paru. Tes-tes yang ada (rapid, swab antigen maupun swab PCR), semua hasilnya negatif, hanya LDCT (low dose CT Scan paru) Scan paru-paru yang bisa mendeteksi varian baru ini. Biasanya langsung sesak napas dan 1~2 hari meninggal dunia.
Gejalanya:
1. Diare.
2. Swab & PCR negatif.
3. Hari ke 3 diare makin parah.
4. Sesak nafas / nafas tersengal-sengal
4. CT scan paru hasilnya berwarna putih semua.
5. Setelah paru-paru menjadi putih, biasanya 1-2 hari kemudian meninggal.
H.Ahmad Ghozali, Amd.RO, dari masyarakat ekonomi syariah mengajak agar jika mendapati gejala tersebut diatas supaya berhati-hati segera hubungi medis, sebagai upaya pencegahan H.Ahmad Ghozali mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama ketatkan prokes :
1. Memakai Masker
2. Mencuci Tangan
3. Menjaga Jarak
4. Menjauhi Kerumunan
5. Mengurangi Mobilitas.(fin).