Ketua Umum MUI Kota Adm Jakarta Barat, didampingi Dandim,Kajari dan beberapa Ulama, Lepas Kafilah Tebar Kurban LDII, Jumat, 01/09/2017
Ketua Umum MUI Kota Adm Jakarta Barat, didampingi Dandim,Kajari dan beberapa Ulama, Lepas Kafilah Tebar Kurban LDII, Jumat, 01/09/2017

Jakarta, Beritakotanews.com: Berkurban memiliki nilai sosial yang sangat tinggi, disamping nilai pahala yang sangat besar, didalamnya ada ajaran ketakwaan, sosial kemasyarakatan dan keimanan, maka ini semua harus diajarkan dan ditanamkan kepada umat Islam, sehingga semua bisa berkurban. Dan jika banyak yang berkuran maka tidak ada lagi umat yang  tidak bisa menikmati daging selama hidupnya. Ujar H.Muhammad Ied, Sekretaris DPW LDII Provinsi DKI Jakarta.

Untuk membantu masyarakat yang selama ini berkekurangan, sehingga jarang bisa menikmati daging, DPW LDII Provinsi DKI Jakarta, adakan tebar kurban.

“Untuk tahun ini DPW LDII Provinsi DKI Jakarta memotong hewan kurban sebanyak 2643 ekor yang terdiri dari 1438 ekor sapi, dan 1205 ekor Kambing. Hewan sebanyak itu data dari tiap-tiap PAC se DKI Jakarta, yang kemudian dagingnya di bagikan kepada masyarakat sekitar dengan pola tebar kurban,”, Jelas H.Muhammad Ied, Jum’at, 1 September 2017. 

Pola tebar kurban menurut Muhammad Ied, adalah pola yang sangat efektif dalam pembagian daging kurban. Disamping tepat sasaran, juga tidak terjadi penumpukan massa disuatu titik yang akan membahayakan masyarakat.

“Setiap PAC menurunkan dua petugas bermotor yang sudah siap membawa daging kurban untuk dibagikan sesuai dengan jalur yang sudah ditentukan masing-masing, masyarakat tinggal menunggu saja dirumah, tidak perlu berebut, rata-rata setiap PAC LDII membagikan 250-an paket daging qurban di sekitar lingkungan masing-masing PAC. Jadi total, warga LDII se-DKI membagikan sekitar 50.000 paket,” Jelas HM.Ied.

Para Kafilah LDII Petugas tebar kurban siap laksanakan tugas

Berkurban dalam Islam adalah salah satu amalan ibadah yang dilakukan oleh umat Islam dengan menyembelih binatang ternak yang dilakukan pada hari Nahar dan Hari Tasyrik (hari nahar adalah hari raya idul adha yaitu tanggal 10 Dzulhijjah, hari tasyrik yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah) dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

“Alhamdulillah, peningkatan jumlah hewan qurban dari tahun ke tahun terus  bertambah, ini merupakan salah satu indikasi pertambahan warga LDII.

Bisa diartikan juga bahwa metoda dakwah yang dikembangkan LDII makin luas dan diterima umat,” tutup Ied. (Arifin Rusdi).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *