Jakarta, Beritakotanews.com: Ajang Silaturahim Dai Kamtibmas Nasional yang diselenggarakan dihotel Bidakara Jakarta oleh Kepolisian Republik Indonesia yang diikuti ratusan Dai Kamtibmas yang merupakan perwakilan dari Polda se-Indonesia, dibuka oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Silaturahim Dai Kamtibmas se Indonesia yang diikuti 430 peserta dengan thema, ‘Silaturahmi Nasional Da’i Kamtibmas Kita Wujudkan Pemilu 2019, diselenggarakan selama tiga hari, dari tanggal 16 hingga 18 Juli 2018, menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Imam Besar Masjid Istiqlal, Menteri Agama RI, Ketua MUI, Kepala BNPT, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Kabareskrim, Ketua BPIP, Kabaintelkam, dan Baharkam.
Polda Metro Jaya dalam kegitan ini mengirimkan 37 peserta sebagai kavilah yang didampingi langsung oleh Kasubdit Bintibluh , AKBP Jajang Hasan Basri, S.Ag,MSi, dan Dirbinmas, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, SIK, MTCP.
Turut hadir sebagai peserta kavilah Polda Metro Jaya, H.Arifin Rusdi, S.Ag,S.Pdi, Ketua Dai Kamtibmas DKI Jakarta, Dr. KH.Roby Nurhadi, MSi, Ketua Forum Kemitraan Religi Kamtibmas daerah Metro Jaya, yang sekaligus menjadi moderator dalam salah satu sesi diskusi panel.
Keynotespeaker Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yang disampaikan selama hampir dua jam lebih banyak mendapat decak kagum dari para peserta. beberapa peserta mengaku merasa terbuka wawasan dan pikiranya setelah mendengar sambutan pembukaannya.
KH. Iman Zakwan, M.Ag salah satu peserta utusan Polda Metro Jaya mengaku berkesan atas terselenggaranya acara silaturahmi Dai Kamtibmas yang diselenggarakan Polri.
“Bagus perlu ada kesinambungan, karna secara tidak langsung ada semacam kesamaan persepsi ( taswiyatul ara), persamaan paradigma berfikir ( taswiyatul manhaj) dan keinginan mewujudkan gerakan yang sama ( taswiyatul harakah) dalam berkhidmad sebagai da’i ditengah-tengah masyarakat yang selalu dituntut harus mampu menjadi penebar rahmatal lil alamin, problem solving dan pelopor terwujudnya demokrasi pancasila di tahun politik ini yang menghasilkan pemimpin muslim yang terbaik untuk agama bangsa dan negara,” Ujar KH. Imam Zakwan.
Kapolri yang menyampaikan pidatonya hingga dua jam lebih mengungkapkan peran Dai sangat penting dalam menjaga keamanan Indonesia. Jenderal yang Profesor ini juga mengungkapkan, bukan masalah agama dan suku yang memicu terjadinya perpecahan bangsa Indonesia. Tapi, kata Tito, perpecahan terjadi karena masih banyak rakyat yang belum sejahtera.
“Permasalahannya adalah kesejahteraan masyarakat, dan ini dimulai sejak kepemimpinan Soekarno hingga hingga saat ini. Untuk menghindari perpecahan, Indonesia harus kuat dalam hal ekonomi dan SDM. Artinya masalah kesejahteraan, bukan masalah agama, bukan masalah suku, bukan masalah ras, masalah yang terpenting bagi bangsa ini yang bisa membuat negara ini pecah adalah kesejahteraan,” Kata Jendera Polisi Prof.H.Muhamad Tito Karnavian, P.Hd, (Fin).