Opini.

Menjadi Yang Terbaik.

Oleh :
Dr. Muhammad Fahmi Akbar

Kompetisi dalam hidup sudah ditakdir Allah dalam Al-Qur’an (As Shaf:2). Memaksimalkan diri menjadi keharusan bila tidak ingin disebut golongan kalah.

Untuk menjadi umat terbaik, sebagaimana predikat yang disematkan Allah dalam Al Imran:110, Rasulullah menisbatkan terbaik dalam tiga hal.

Pertama, orang yang berinteraksi dengan Al-Qur’an. Sosok terbaik ini diungkapkan Rasulallah dalam haditsnya.
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
_Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya_ (H.R. Bukhori)

Kedua, orang yang memperlakukan keluarganya dengan baik. Bukan hanya urusan harta, namun juga perhatian dan cinta.
خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي
_Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik untuk keluarganya dan aku orang yang paling baik untuk keluargaku_ (H.R.Turmudzi)

Ketiga, orang yang menghadirkan manfaat untuk orang lain. Manfaat yang dapat dirasakan dalam baik dalam jangka pendek maupun panjang.
خير الناس احسن خلقا وانفعهم بالناس
_Sebaik-baik manusia adalah yang baik akhlaknya dan yang paling bermanfaat untuk orang lain_.(H.R. At Tabrani)

Jika disintesiskan maka orang yang terbaik itu adalah mereka yang memiliki pehaman dan interaksi yang kuat dengan Al Qur’an sehingga bertanggungjawab pada keluarga, serta dibutuhkan oleh masyarakatnya.

Pantas saja Prof. Din Syamsuddin memaknai فستبق الخيرات bukan berlomba dalam kebaikan, tetapi berlomba menjadi yang terbaik. Wallau a’lam
______________________
Jakarta, 7 Maret 2021
#ngajihidup