Opini:
Menjaga Lisan dan Tulisan
Oleh : Ir.KH.A.Asyari
Pengasuh Ponpes Minhajurrasyidin Lubang Buaya Pondok Gede
Sebuah pepatah bahasa Arab menyebutkan: “Ucapan itu dapat menembus apa yang tidak dapat ditembus oleh jarum”.
Ungkapan di atas seakan menegaskan tentang betapa pentingnya seseorang menjaga lisannya. Dalam konteks era media sosial saat ini, termasuk juga menjaga tulisannya.
Ya, menjaga lisan, atau menjaga ucapan, juga menjaga tulisan merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup ini. Karena membiarkan lisan untuk mengucapkan apa pun yang ada di benak kita tanpa pikir panjang, juga membiarkan tulisan kita tersebar di media sosial tanpa filter hanya akan berdampak buruk bagi diri kita.
Betapa banyak orang yang begitu menyesal setelah dia mengucapkan dan menuliskan sesuatu yang ternyata berdampak buruk bagi dirinya di kemudian hari.
Betapa banyak pula orang berurusan dengan hukum gara-gara ucapan dan tulisannya dianggap melecehkan, mendiskriditkan dan menyakiti orang lain.
Begitu pentingnya sebuah ucapan, kata-kata sehingga Rasulullah Saw menjadikannya sebagai pra-syarat keimanan seseorang. Beliau menegaskan dalam salah satu sabdanya, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam…” (HR. Bukhari-Muslim)
Perkataan yang baik, juga tulisan yang baik akan menyamankan, menentramkan, mendamaikan, sekaligus membahagiakan orang yang mendengar dan membacanya. Orang yang selalu berkata dan menulis dengan baik apalagi santun, akan mendapat tempat di hati orang lain. Orang akan menghargai dan terkesan dengan ucapan dan tulisannya.
Sebalik keadaan, seseorang yang terbiasa mengucapkan dan menuliskan kata-kata yang buruk, kasar bahkan seringkali menyakitkan, dengan kata lain tidak bisa menjaga lisan dan tulisannya, bisa dipastikan bahwa dia akan dijauhi orang, tidak akan pernah mendapat tempat di hati orang lain, dan pada gilirannya dia akan menanggung akibat dari apa yang diucapkan dan dituliskannya.
Mulutmu harimaumu, demikian juga statusmu harimaumu. Jika mulut dan kata-kata yang tertulis tidak dijaga dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi sumber malapetaka.
Ibarat harimau, jika tidak dijinakkan dia akan menerkam apa pun yang ada di sekelilingnya. Maka, berhati-hatilah dengan lisan dan tulisan. Keduanya bisa menjadi sahabat yang akan membawa kita pada posisi terhormat di mata manusia dan di hadapan Allah. Di sisi lain, keduanya juga bisa menjadi musuh yang akan menjerumuskan kita ke jurang kesengsaraan.
So, jaga lisan dan tulisanmu!Rabu, 4 September 2019.