Mutiara Hikmah

*Rasulullah SAW adalah Teladan di Berbagai Masa Sulit Kehidupan*Oleh: KH. Edy Suparto, S.PdI

لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُوا خِمَاصاً وَتَرُوْحُ بِطَاناً. رواه الترمذي

“Sungguh seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana rezekinya burung-burung. Mereka berangkat pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang”
(HR. At-Tirmidzi).

Penjelasan :
Dalam hadits yang mulia ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang-orang yang bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya akan dicukupkan rezekinya oleh Allah sebagaimana Dia mencukupi rezeki burung-burung.

Allah SWT berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا . الطلاق : ٣

“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
QS.At-Talaq : 3

*Tawakal adalah menjadikan Allah sebagai tempat berserah diri, berarti menyerahkan kepada-Nya segala persoalan*

*Tawakal adalah menyandarkan hati hanya kepada Allah semata*
*Tawakkal kepada Allah secara totalitas (jawa: pasrah bongkoan)*

*Apakah tawakal identik dengan sikap pasif dan apatis?*

Dalam Alquran perintah bertawakal terulang sebanyak sebelas kali; sembilan berbentuk kalimat tunggal dan dua berbentuk jama’. Kesemuanya selalu diawali dengan perintah melakukan sesuatu. Sebagai contoh:

وَإِن جَنَحُوا۟ لِلسَّلْمِ فَٱجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ. الأنفال : ٦١

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kamu kepadanya dan bertawakallah kepada Allah.” (QS Al-Anfal: 61).

*Dari sana jelaslah bahwa tawakal tidak identik dengan sikap pasif.*

Karena itu, tidak disebut tawakal orang yang pasrah kepada Allah tanpa mau berusaha.

Tidak disebut tawakal pula orang yang menginginkan sesuatu tapi tidak mau mengerahkan potensi yang dimilikinya untuk meraih apa yang diinginkannya tersebut.

*Tawakal adalah urusan hati. Ia hadir setelah badan dan pikiran dioptimalkan terlebih dahulu.*

Rasulullah SAW menggambarkan orang yang bertawakal dan diberi rezeki itu digambarkan seperti burung yang pergi dipagi hari untuk mencari rezeki dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.

Kita tahu bahwa burung tidak memiliki sandaran apapun, baik perdagangan, pertanian, kantor, dan lainnya. Ia keluar dari sarang dengan bekal tawakal kepada Allah SWT yang kepada-Nya ia bergantung.

Tentang hal ini, Imam Ahmad memberikan komentar :
“Tidak ada isyarat yang membolehkan kita untuk meninggalkan usaha.
Sebaliknya, di dalam hadits ini terdapat isyarat tentang perlunya kita bergerak mencari rezeki.

Imam Ahmad pun pernah ditanya tentang “status” seseorang yang kerjanya hanya beribadah dan duduk di rumah atau di mesjid sambil berkata, “Aku tidak mau bekerja, sampai rezekiku datang sendiri”.
Ia mengatakan, “Orang tersebut adalah orang malas dan tak faham ilmu”

*Saudaraku!*
Perbanyaklah doa, bersabarlah, bertawakkallah dan berusahalah
InsyaAllah (kita husnudhon billah) *”Allah SWT sedang mempersiapkan untuk kita sebuah kebahagian dibalik kesulitan yang kita hadapi saat ini.”*

Semoga pertolongan Allah senantiasa bersama kita.
Kita semua tetap dalam keadaan sehat wal’afiat, dicukupkan rizki kita dan kita tetap mantab dalam keimanan sampai akhir hayat dalam keadaan husnul khatimah.
Aamiin,Aamiin,Aamiin YRA🙏