Jakarta, Beritakotanews.com: Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Adm Jakarta Barat, membuka posko peduli korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk memfasilitasi masyarakat yang akan menyalurkan bantuan kepada para korban. Posko tersebut didirikan selama 15 hari, tepatnya mulai pada Selasa, 14 Agustus 2018, berlokasi di kantor sekretariat MUI Kota Adm Jakarta Barat, Gedung Walikota Jakarta Barat lantai 4.
Ketua Umum MUI Kota Adm Jakarta Barat KH. Munahar Muchtar mengatakan, pembukaan posko tersebut sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian MUI Jakarta Barat kepada para korban gempa. Pendirian posko tersebut, merupakan inisiatif dari Ketum sendiri yang prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara yang ada di Lombok NTB.
“Posko-ini didirikan karena rasa empati terhadap saudara kita yang di Lombok NTB, kita berusaha membantu sedikit meringankan beban yang mereka derita saat ini,” kata Kyai Munahar, saat rapat pembentukan Posko Peduli Bencana Lombok di kantor MUI Jakarta Barat, Senin (13/08/18).
Kyai Munahar menuturkan, tehnik penggalangan bantuan melalui, jamaah solat jumat di Masjid -masjid yang ada di wilayah Jakarta Barat, setelah terkumpul, selanjutnya akan diambil oleh petugas Posko MUI Kecamatan.
“Para khotib solat jumat, akan menggelar sorbanya, untuk menampung sumbangan dari jamaah, setelah terkumpul, petugas posko MUI kecamatan akan mengambil bantuan tersebut dengan dibekali berita acara tanda terima bantuan dari masjid tersebut. Nantinya bantuan tersebut fokus penyalurannya akan disalurkan untuk keperluan korban yang ada disana,”Jelas Kyai Munahar.
Ditanya sampai kapan posko ini akan dibuka, Kyai Munahar menjelaskan, dengan adanya gempa susulan yang kembali mengguncang pada Minggu, (06/08) kemarin, pihaknya berusaha membuka Posko secepatnya, karena kebutuhan mereka sangat dinanti, sehingga posko ini akan dibuka hingga akhir Agustus 2018 ini saja.
“Sejak adanya gempa susulan yang berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR), pihaknya akan membuka posko penyaluran bantuan korban gempa hingga akhir Agustus 2018 ini saja, namun tidak menutup kemungkinan jika masih ada masyarakat yang berempati berniat membantu, terus, ya ditampung hingga cukup untuk diantar kesana,” Tutup Kyai Munahar HS.(fin).