Jakarta, Beritakitanews.com: Pasca bencana banjir yang melanda warga Jakarta dan wilayah lain, menyisakan kepedihan dan kesusahan, rumah beserta perabot yang rusak terkena air banjir yang merendam rumahnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit baik untuk memperbaiki rumah maupun perabotan yang tidak berfungsi lagi.

Melihat hal tersebut Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta mengaku tidak sampai hati melihat kondisi warga yang demikian, maka dengan segala upaya yang bisa dilakukan MUI Provinsi DKI Jakarta berusaha bisa membantu warga yang terdampak banjir.

Melalui Posko bencana banjir, MUI Provinsi DKI Jakarta yang dibuka selama dua hari, Jumat – Sabtu, 10-11/1/2020, terkumpul sejumlah uang sebanyak 18.juta, Mie Instan, Air mineral, karpet, alat-alat pembersih lantai seperti sapu, serok, sajadah, karpet, sarung, beberapa karung pakaian dan lain sebagainya kebutuhan yang diperlukan oleh warga pasca banjir. Termasuk 100 bungkus nasi beserta lauknya.

“Hari ini, Minggu 12/1/2020, MUI Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir, mengingat kebutuhan bantuan serta perhatian dari kita semua sangat diharapkan oleh mereka, maka meski tidak terlalu banyak, hari ini, MUI serahkan sejumlah uang dan peralatan yang mungkin berguna untuk membantu warga pasca bencana,” Ujar KH. Abi Ichwanuddin, Bendahara Umum MUI Provinsi DKI Jakarta saat menyerahkan bantuan kepada warga RW 1 Kelurahan Kapuk Muara, Ahad,12/1.

Ikut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, Sekretaris Umum MUI Provinsi DKI Jakarta, KH. Yusuf Aman, yang didampingi Kepala sekretariat Murtado, beserta staf dan beberapa pengurus MUI lainya.

MUI Provinsi menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di RW1 Kelurahan Kapuk Muara diterima langsung oleh ketua RW, H. Hamid di kediamannya yang dijadikan Posko Banjir.

Dalam sambutanya, H.Hamid mengaku sangat terharu atas perhatian dari para Kyai, dalam hal ini MUI, yang ikut merasa sependeritaan sehingga berupaya ikut meringankan beban warga yang terdampak.

“Kami warga tidak melihat banyak sedikitnya bantuan, yang kami hargai adalah perhatian dan sama-rasanya dalam satu penderitaan, karena kalau musim hujan tiba, warga disini, akan dikatakan kebanjiran kalau airnya sudah sampai setinggi dada, kalau masih sebetis masih dianggap biasa,” Ujar Ketua RW 01.

Di RT05/01 Gang Beringin, Kapuk Muara Kelurahan Kapuk Muara Penjaringan Jakarta Utara, rumah kerendem sampai tiga hari, kulkas, tivi dan alat-alat elektronik lainya dijual rongsokan, kursi tempat tidur,kasur dan perabotan lainya dibuang begitu saja tak berharga lagi, lanjut H.Hamid sambil sesenggukan merasakan kesedihan warganya.

Sementara itu KH. Yusuf Aman dalam sambutan pemberian bantuan tersebut menyampaikan rasa keprihatinanya, apa yang dirasakan oleh warga yang terdampak, tentu juga dirasakanya juga.

“Kita ini seperti satu jasad, sehingga ketika bagian sendi ada yang sakit maka seluruh jasad akan merasakannya juga, maka ketika warga yang lain merasa menderita akibat terdampak banjir, kami juga merasakan, untuk itu jangan dilihat jumlah dan besarnya bantuan namun ini semata-ata karena kami juga merasakan apa yang warga rasakan,” Ujar KH. Yusuf Aman Sekretaris Umum MUI Provinsi DKI Jakarta.

Sementara itu ditempat terpisah, KH. Munahar Muchtar, Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta menyampaikan rasa prihatinyaatas musibah banjir yang menimpa warga DKI Jakarta Khususnya, teriring doa semoga Alloh mengganti yang lebih baik lagi dan diberi kesabaran, karena banjir ini adalah musibah bencana Alam yang semua orang pasti tidak menginginkannya.

“Bantuan yang disampaikan MUI tidaklah seberapa, tapi janganlah dilihat dari besarnya bantuan, ini sebuah perhatian, karenanya kami juga menghimbau kepada ormas-ormas lainnya untuk juga ikut peduli kepada mereka warga yang terdampak, janganlah melihat siapa dia,apa agamanya, tapi ini adalah musibah jadi marilah kita lihat kemanusiaanya saja, kita bantu mereka,” Ajak KH. Munahar.(fin).