Menteri Agama RI Fachrul Razi, saat membuka Munas IPI II.(Foto: Aaf)

Jakarta, Beritakotanews.com: Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) menyelenggarakan Munas Ke-2 secara online yang dipusatkan di Pondok Pesantren Minhaajurroosyidiin, Lubang Buaya Jakarta, 28-29 Oktober 2020. Munas IPI yang beranggotakan 33 DPW dan 412 DPC di seluruh Indonesia itu dibuka oleh Menteri Agama RI Fachrul Razi. 

Dalam sambutannya, Menteri Agama menyampaikan  bahwa UU No.18 tahun 2019 tentang Pesantren telah menempatkan ponpes pada tempat yang sangat strategis, direkognisi sekaligus difasilitasi dan didorong oleh Pemerintah.

“Disamping sebagai lembaga pendidikan dan dakwah dalam mengajarkan nilai-nilai keislaman, pesantren juga ditempatkan sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat secara luas.” Jelas Kemenag RI Fachrul Razi, saat memberi sambutan pembukaa  Munas IPI, Jumat 28/10/2020.

Jika dilakukan kalkulasi sederhana saja, lanjut Menteri, jika di Indonesia saat ini ada 28.519 pondok pesantren dengan jumlah 4.354.4309 santri, kemudian diberikan living cost oleh orang tuanya sebesar Rp. 500 ribu tiap bulan,

“ini merupakan potensi ekonomi yang sangat luar biasa, diluar kegiatan perekonomian yang diselenggarakan oleh pondok pesantren seperti pertanian, perikanan, perdagangan dan lain-lain”.ujarnya.

Sementara itu Sekjen IPI KH.Abdul Fatah selaku penanggungjawab Munas II menjelaskan tentang penyelenggaraan Munas secara online yang didukung dan di suport oleh Senkom Mitra Polri dengan SDCnya.

“Mungkin ormas-ormas lain pun belum pernah ada yang mengadakan event sebesar ini secara online. Munas II IPI kali kali ini bersyukur mendapat suport dan dukungan dari Senkom Mitra POLRI dengan Senkom Digital Communication (SDC)nya yang memiliki jaringan  di seluruh pelosok Indonesia,” ungkap KH.Abd.Fatah.

Munas IPI lanjut KH.Abd. Fatah berhasil secara aklamasi memilih Drs. KH. Dawam Nawawi dari DPW IPI Jawa Tengah sebagai Ketua Umum DPP IPI periode 2021-2026.

Perhelatan Munas IPI II yang diselenggarakan secara daring (dalam jaringan) kemudian ditutup oleh Wakil Menteri Agama KH Zainut Tauhid Sa’adi.(Aaf).