Jakarta, Beritakotanews.com: LDII sebagai ormas agama yang aktif bergerak pada kegiatan dakwah dan pengajian, telah banyak memberikan kontribusi pada pembangunan karakter bagi bangsa ini melalui kegiatan sosial seperti pelatihan ‘parenting’ kepada ibu-ibu, Halaqoh Qubro yang diikuri 30,000 peserta yang baru-baru ini diselenggarakan di Surabaya, kegiatan pemuda melalui SAKO Pramuka serta memiliki warga yang berprestasi di berbagai bidang dan industry baik nasional maupun internasional.
Sebagai ormas yang memiliki kredibilita bersama MUI, LDII melakukan kerjasama dan duduk bersama ikut memberi masukan sebagai bahan pertimbangan dan penentuan kebijakan. Termasuk dalam menyikapi tradisi penyambutan tahun baru Masehi, LDII di 34-propinsi memanfaatkan momen tersebut untuk muhasabah, terutama bagi generasi muda dan anak-anak, semua masuk ke Masjid berdoa atau bermunajat dari pada melakukan kegiatan hura-hura di luar yang lebih banyak mudhorotnya.
Rilis yang diterima beritakotanews.com, Ketua DPP LDII yang membidangi Pendidikan Agama dan Dakwah, Ir.KH. Chriswanto Santoso, MSc, mengatakan, memilih kegiatan yang lebih bermanfaat dengan melakukan kegiatan pengajian di mesjid dimana kita bisa saling menguatkan diri dari sisi ibadah, bersilahturahmi dan berdoa bersama serta menanamkan sifat mujhid muzhid dari pada merayakan tahun baru diluar yang cenderung pemborosan, menambah kemacetan dan tidak membangun karakter Islami, adalah kegiatan solusi dalam membentengi generasi penerus, khususnya menyikapi tradisi perayaan pergantian tahun.
“Pengajian pada tahun baru dijadikan sebagai tradisi untuk mengarahkan seluruh warganya pada sikap perilaku positif dengan melantunkan, memaknai Al Qur’an dan Al-Hadist serta contoh-contoh pengamalannya, nasehat-nasehat agama oleh ustadz-ustadz yang disebar ke seluruh pelosok negeri serta kegiatan pelatihan ketrampilan oleh para pakar yang dimilikinya dan berbagi pengetahuan umum lainnya, sebagai perisa bagi generus kita agar terhindar dari hal-hal yang tidak manfaat bahkan cenderung mudlorot,” Ujar Chris.
LDII sangat peduli dengan perkembangan perilaku sosial yang amat memprihatinkan. Lunturnya nilai, keyakinan dan pola piker berakibat pada hal-hal yang tidak menguntungkan bangsa bahkan merusak akhlaq harus dicarikan jalan keluar dengan kegiatan positif.
“Kita tidak boleh melakukan pembiaran perilaku jahiliyyah yang mengarah pada maksiat. Tantangan berat bagi generasi ke depan adalah melawan pengaruh lingkungan sosial yang melaju cepat. Karena itu pembekalan agama dan pembinaan akhlaq sebagai pondasi perilaku harus dilakukan secara terus menerus sehingga terbentuklah generasi yang faqih agama, akhalqul kharimah serta mandiri, kreatif dan inovatif bisa terwujud”, tekan Chriswanto.
Chriswanto menambahkan bahwa kegiatan ini untuk memaintain kegiatan-kegiatan positif yang sudah dilaksanakan setahun penuh agar tidak rusak oleh kegiatan akhir tahun yang melanggar norma agama dan sosial, dan juga sebagai wujud konsistensi LDII dalam membina generasi muda.
Kegiatan pengajian serentak di tahun baru disambut gembira seluruh warga, baik yang tinggal di kota masing-masing atau yang sedang bertamu di kota lain sebagai forum pembinaan rohani dan kesempatan bertatap muka dengan warga yang berprestasi yang siap berbagi.
Sementara itu, Iskandar Siregar, Ketua DPP LDII yang membidangi Kepemudaan mengatakan, moment malam tahun baru adalah kesempatan seluruh warga LDII untuk bonding yaitu berkumpul mempererat hubungan dengan komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak, dengan sesama warga internal maupun dengan lingkungan mesjid. Justru inilah saat pembangunan karakter bisa divisualisasikan disaat krisis moral sedang berlangsung di negeri ini. (A-3)