di ruang PLTS Ponpes walibarokah LDII Jawa Timur,(Foto : Ujang)
di ruang PLTS Ponpes walibarokah LDII Jawa Timur,(Foto : Ujang)

Jawa Timur: Beritakotanews.com: Ketika orang baru bisik-bisik membicarakan Energi Baru Terbarukan, LDII sudah membangunya sejak lama, inilah yang dilakukan LDII, dan termasuk bidang lainya. ucap Hartono, wartawan Suara Merdeka, saat mengikuti kunjungan peliputan Pembangkit Listrik Enegi Baru Terbarukan yang dibangun oleh LDII di perkebunan teh Jamus Ngawi berupa pembangkit listrik Micro Hidro(PLTMH) dan di Pondok Pesantren Walibarokah Kediri berupa Pembangkit Listrik Energi Baru Tenaga Surya (PLTS).Minggu, 17/3/2019.

“Bahkan untuk PLTS, Pondok Pesantren yang memanfaatkan sumber matahari sebagai energi baru terbarukan, baru pondok LDII dan saya rasa ini yang terbesar di Indonesia,” Kata Hartono.

Prasetyo Sunaryo, ketua DPP LDII, ditempat terpisah menanggapi hal ini mengatakan, bahwa matahrai, air dan sumber alam lainya yang merupakan nikmat Alloh yang begitu melimpah, perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan manusia.

“Saya rasa salah satu bentuk syukur kita terhadap nikmat Alloh, adalah dengan memanfaatkan apa-apa yang sudah Alloh berikan kepada kita, seperti pemanfaatan matahari sebagai sumber energi baru terbarukan, pemanfaatan air sebagai sumber energi micro hidro, ini semata-mata memaksimalkan nikmat Alloh untuk memenuhi kebutuhan manusia,” Ujarnya.

Penggunaan teknologi Pembangkit Listri Tenaga surya (PLTS)  dan Air (PLTMH) secara mandiri, belum banyak di kembangkan karena dinilai terlalu mahal. Padahal teknologi pembangkit listrik tersebut dapat memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri dan banyak manfaat untuk lingkungan hidup lainya.

Hal ini dibuktikan oleh LDII ketika membangun PLTMH di pekebunan Jamus Ngawi Jawa Timur, disamping penghematan biaya, manfaat lain bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar, yaitu lancarnya irigasi untuk pertanian, dan penerangan jalan.

“Sebelum adanya PLTMH yang dibangun LDII, kami berciocok tnam padi, hanya dua kali panen dalam setahun ini maksimal, namun setelah ada LPTMH, kami bisa panen setahun bisa tiga kali,” ucap Kasmin, petani warga lereng perkebunan Jamus.

“Ada tiga desa yang merasakan manfaat dari adanya pembangkit listrik energi terbarukan micro hidro yang dibangun LDII, terutama desa-desa disekitar perkebunan teh Jamus Ngawi.,” kata Purwanto, Inisiator sekaligus pimpinan perkebunan teh Jamus Ngawi.

Sementara itu, Ir. Horisworo,  Tim ahli Proyek PLTS dan PLTMH,gugus kerja energi DPP LDII mengatakan, penggunaan pembangkit listril dan Air tersebut,  sangat mungkin di kembangkan di Indonesia hingga pelosok tanah air, sebab Indonesia sangat kaya dengan sumber energi tersebut.

“Selama ini pengembangan listrik lebih banyak menggunakan energi fosil alias BBM, ” kata Harisworo kepada wartawan di Kediri,  Senin (18/3).

Pengembangan PLTS Wali  Barokah Kediri yang merupakan pondok pesantren (Ponpes) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII),  termasuk yang terbesar di Indonesia. Dengan pemasangan panel surya seluas 41 meter x 40 meter diatas masjid, mampu menghasilkan 521.000 KWH.

“Jika penggarapan itu sudah selesai,  mungkin hasilnya bisa lebih, Namum dengan jumlah itu saja dapat memenuhi kebutuhan listrik yang dibutuhkan pondok pesantren, ” kata Horisworo. (fin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *