Risalah Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam
Oleh :KH. Munahar Muchtar
(Ketua Umum MUI DKI Jakarta)
Muhammad SAW adalah pembawa ajaran Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi Allah (Rasul) yang terakhir. “Muhammad” dalam bahasa Arab berarti “dia yang terpuji”.
Muslim mempercayai bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad adalah penyempurnaan dari agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Mereka memanggilnya dengan gelar Rasulullah, dan menambahkan kalimat sallallaahu alayhi wasallam, yang berarti “semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya”. Selain itu Al-Qur’an dalam Surah As-Saff (QS 61:6) menyebut Muhammad dengan nama “Ahmad”, yang dalam bahasa Arab juga berarti “terpuji”. Pada Risalah kali ini ada lima poin yang akan saya sampaikan pada kesempatan ini :
1. Ada Sahabat yang bertanya pada Rasulullah, siapakah orang yang cerdas ya Rasulullah. Rasululah menjawab, orang yang cerdas itu adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan mempersiapkan kebaikan dan amal kebajikan untuk masa yang akan datang.
عن ابي يعلى شداد بن اوس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : ألكيس من دان نفسه و عمل لما بعد الموت والعاجز من اتبع نفسه هواها وتمني على الله. ( رواه الترمذي(، وقال : هذا حديث صحيح.
Dari Abu Ya’la yaitu Saddad ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda : “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong”. (H.R. At-Tirmidzi)
2. Abu Bakar Shiddiq memberikan gambaran bagaimana perbuatan fitnah, ghibah dan kemaksiatan yang marak maka akan menyebabkan air laut dan gunung serta angin menjadi marah dan berubah menjadi bencana
3. Salah satu bentuk amal kebajikan adalah duduk bersama ulama. Ulama yg selalu memberikan petunjuk akan kebaikan.
4. Saat ini di Indonesia ada pilihan 2 perahu. Perahu lama dan perahu baru dimana dituntut kecerdasan kita untuk memilih nahkoda yg paling kuat dan kapal yang masih bagus.
5. Mari kita ikuti para ulama dan habaib. Ulama dan habaib yang lurus sehingga bisa memberikan petunjuk yang benar. (bersambung….)