Malaka KL, Beritakotanews.com: Indonesia – Malaysia bukan hanya negara tetangga, tetapi lebih pada sebuah negara serumpun yang memiliki kesamaan dalam banyak hal, ternasuk didalamnya adat istiadat budaya pernikahan.

“Banyak kesamaan negara Malaysia dan negara Indonesia, karena memang bertetangga dan mempunyai banyak kesamaan, baik dalam hal budaya, bahasa bahkan sampai adat istiadat.Termasuk mengenai pernikahan,” ujar Pak Muda Zaen, dalam bahasa melayu yang kami terjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Sebenarnya sangat banyak yang tidak kita ketahui tentang negara jiran. Misalnya saja dalam adat pernikahan.

Di negeri Malaka misalnya, negeri bersejarah yang masih menjaga, menyimpan dan melestarikan adat tradisional pernikahanya tentu sangat menarik sekali untuk menengok apa saja prosesi pernikahan tradisional di Malaysia ini.

Disiang bolong, dibawah terik matahari, meski sesekali angin spoi menerpa wajah-wajah kepanasan dalam dandanan makeup, dengan diiringi tetabuhan rebana yang dimainkan oleh para remaja mengiringi sepasang pengantin yang ditandu dengan bambu.

Bagai Raja dan Ratu, sepasang pengantin didudukkan dalam kursi diatas tandu bambu besar dengan dipikul ramai-ramai dengan iringan musik rebana nyanyian jenaka.

Namun, sebelum proses iringan pengantin yang ditandu untuk menempati singgasana pelaminan itu, sebelumnya yang pertama adalah Adat Merisik.

Apa itu Merisik? yaitu pertemuan dua keluarga sebagai ajang perkenalan satu sama lain, sekaligus untuk merencanakan upacara pernikahan kedua calon pengantin. Hal ini dapat disamakan dengan acara lamaran di Indonesia.

Berikutnya adalah Adat Bertunang, atau pertunangan antara sepasang kekasih tersebut. Adat ini sebenarnya sama saja dengan proses pertunangan di Indonesia, dimana adat ini adalah simbol bahwa kedua calon mempelai telah “dimiliki” oleh seseorang. Pesta ini diiringi doa atau selamatan dan berbagai makanan untuk merayakan momen bahagia tersebut.

Setelah itu adalah Akad Nikah yang diselenggarakan di masjid dimana pengantin pria menyediakan mas kawin bagi pasangannya. Akad Nikah biasanya diadakan secara sederhana dan hanya dihadari keluarga. Prosesi berikutnya adalah upacara Bersanding atau resepsi pernikahan yang diadakan secara megah.

Yang paling khas dari berbagai prosesi ini, tentu saja adalah pakaian adat Melayu yang dipakai pasangan pengantin. Biasanya pakaian tradisional ini berupa baju kurung atau baju koko khas Melayu dengan bertapikan kain bermotif khas yang diikatkan di sekeliling pinggang dan memakai peci berwarna senada. Sementara itu, pengantin wanita juga memakai jenis baju kurung yang tertutup dengan berbagai hiasan, kerudung, dan selendang yang disampirkan di bahu.