Cirebon, Beritakotanews.com : Jalin kerjasama menuju masyarakat yang sejahtera terbebas dari riba, Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Cirebon adakan audiensi silaturhim dengan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DPD Kota dan Kabupaten Cirebon.
Audiensi dengan Jajaran pengurus LDII DPD Kota Cirebon dengan BSI Kantor Cabang, pada 24 Maret 2022, Pukul 13.00 s.d. 16.00 dikantor BSI adalah merupakan tindak lanjut MoU antara DPP LDII dengan BSI.
Setiawan Surya Sumirat, Kepala Cabang BSI Cirebon yang didampingi Harsaid, dalam audiensinya berharap, potensi yang ada di DPD LDII Kota Cirebon yang terdiri 5 PC, 12 PAC dan 12 Masjid dan Majelis Taklim, serta Potensi DPD LDII Kabupaten Cirebon yang terdiri 10 PC 30 PAC 30 Masjid dan Majelis Taklim, bisa membuka rekening dan QRIS.
“Kami berharap selanjutnya LDII bisa buka rekening di BSI, dan untuk rencana selanjutnya akan ada sosialisasi di seluruh DPD Ciayu Majakuning,” ujar Wawan. Panggiln akrab Setiawan Surya Sumirat, Kepal Cabang KC BSI Cirebon.
Pembukaan Rekening dan QRIS di Seluruh Masjid, Majelis Taklim, dan Ponpes dilingkungan LDII dengan BSI Kantor Cabang Cirebon merupakan jalinan kerjasama simbiosis mutualisme, dan ins Allah akan lebih berkah, lanjut Wawan, panggilan akrab Setyawan Surya Sumirat, Kepla Cabang BSI KC Cirebon.
Ketua DPD LDII Kota Cirebon, Ust.Himawan yang didampingi sekretaris dan wakil sekretaris, unsur bagian Ekonomi dan pemberdayaan perempuan, lalu unsur pemuda, sdr. Alfin, dalam acara audiensi tersebut menyambut baik bahkan akan menindak lanjuti apa yang sudah dibicarakan pad saat audiensi.
Sebagaimana Kesepahaman antara DPP LDII dengan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang telah melakukan penandatangan MoU di Jakarta, pada Kamis (17/2). Penandatangan MoU yang dilakukan dengan acara secara hibrid disaksikan oleh perwakilan pengurus DPW se-Indonesia, serta diikuti sejumlah tim BSI di beberapa titik studio.
Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso yang menyambut baik kerja sama antara LDII dan PT BSI ini selanjutnya ditindak ljuti oleh LDII ditingkatnya.Baik ditingkat Wilayh Provinsi sampai ke kelurhan desa /diseluruh Indonesia.
Menurutnya, masalah ekonomi yang berkaitan dengan syariah itu merupakan sebuah kebutuhan bagi lembaga dakwah atau lembaga Islam. Sebab, keberadaan ekonomi syariah dan keuangan syariah merupakan sebuah upaya untuk menuju kepada kesempurnaan hidup di dunia untuk menjadi paripurna dalam menetapi agama Islam menuju kehalalan. Keberadaan PT. BSI bisa menjadi motor dalam penguatan dan pengembangan ekosistem keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia.
“Maka, kami sangat bersyukur, dengan demikian kerja sama ini saya berharap bisa saling menguntungkan, saling menguatkan, untuk kita sama-sama berkembang dalam membangun ekosistem keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia,” sambut Chriswanto.
Selanjutnya Chriswanto mengungkapkan, program pengembangan dan pembangunan ekonomi syariah merupakan salah satu diantara delapan program prioritas LDII yang sudah dicanangkan dalam hasil Munas IX LDII 2021 di Jakarta.
“Ini menjadi tuntutan bagi kami untuk membantu masyarakat Indonesia dan seluruh umat Islam. Bagaimana ekonomi syariah ini bisa betul-betul diimplementasikan di Indonesia dan menjadi bagian dari pengembangan syiar Islam,” imbuhnya.
Chriswanto berkeyakinan, ekonomi syariah di Indonesia telah teruji dengan ridha dan dalam lindungan Allah. Sebab, ekonomi syariah diterapkan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulullah SAW. “Insya Allah akan selalu diridhai Allah dan menjadi penguat didalam membangun ekonomi di Indonesia,” ucap Chriswanto.
Chriswanto berharap kerjasama LDII dan BSI tidak sekadar seremonial penandatanganan MoU, namun implementasi MoU dapat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Itu yang penting untuk segera ditindaklanjuti,” tegas Chriswanto.
Setelah penandatangan MoU dilakukan, Chriswanto mendorong Tim DPP LDII dan Tim BSI Pusat segera menyusun roadmap action plan implementasi MoU sebagai panduannya. “Sehingga betul-betul seluruh masyarakat merasakan kerja sama ini. Betul-betul membawa keuntungan dan saling menguntungkan bagi seluruh warga khususnya umat Islam di Indonesia,” pungkas Chriswanto.
Senada dengan Chriswanto, Wakil Direktur Utama I Bank Syariah Indonesia, Ngatari, menyambut baik kerja sama LDII dan BSI. “Merupakan suatu kebangaan bagi kami dapat menjalin sinergi dengan LDII yang merupakan organisasi kemasyarakatan berbasis learning organization dengan visi menjadi organisasi dakwah yang profesional dan berwawasan luas,” ujar Ngatari.
Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, Ngatari berharap, dapat memberikan layanan yang terbaik melalui produk unggulan BSI yang dilengkapi teknologi digital BSI mobile bagi segenap anggota LDII yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah BSI mendapatkan kepercayaan dari LDII dengan melakukan kerja sama dalam rangka pengembangan dan penguatan ekosistem dan serta mendukung kemajuan ekonomi syariah bersama BSI di seluruh Indonesia,” ujar Ngatari.
Ngatari berharap, melalui kerja sama ini BSI dapat mendukung kegiatan usaha serta mampu memberikan solusi keuangan syariah pada LDII sehingga tercipta hubungan yang berkelanjutan di masa yang akan datang.
Adapuun sektor bisnis yang bisa dikerjasamakan meliputi rekening, digitalisasi masjid, BSI smart agent, sahur bersama LDII, mengenai haji dan umrah di komunitas, dan pembiayaan konsumer mikro maupun komersial serta usaha-usaha LDII.
“BSI berkomitmen untuk menjadi sahabat finansial, sahabat sosial, dan sahabat spritual bagi masyarakat bersama LDII,” ungkap Ngatari. Ia juga berharap BSI menjadi bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada DPP LDII atas kepercayaan yang diberikan BSI untuk dapat menjadi mitra untuk pemanfaatan produk jasa dan layanan perbankan syariah,” tutupnya.