Jakarta,Beritakotanews.com: Imunisasi Measles Rubella mencegah penyakit campak dan rubella adalah merupakan satu program Kemenkes yang dilaksanakan pada bulan Agustus dan September 2017. manfaatnya untuk menekan angka kematian anak akibat penyakit campak, dan mengurangi jumlah bayi terlahir cacat (sindrom rubella kongenital) karena ibunya terinfeksi virus rubella saat hamil.
Di Indonesia sendiri, menurut catatan dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2016, dilaporkan terdapat 8.185 kasus campak pada tahun 2015. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 12.943 kasus.
Demikian dikatakan dr.Ivo Nilasari, dari Puskesmas Kelurahan Cengkareng Barat, kepada beritakotanews disaat melakukan penyuntikan terhadap anak-anak SD.
“Imunisasi MR diberikan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, kelainan jantung dan retardasi mental yang disebabkan adanya infeksi rubella pada saat kehamilan,” Jelas dr. Ivo Nilasari, Kamis, 07/09/2017.
dr.Ivo selanjutnya menjelaskan bahwa virus measles adalah virus yang menyebabkan penyakit campak yang juga dapat membawa penyakit lain seperti ruam, batuk, pilek, iritasi mata, dan demam. Komplikasinya mulai dari infeksi telinga, pneumonia, kejang, kerusakan otak sampai kematian. Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.
Ketika ditanya ada sebagian masyarakat yang menolak penyuntikan MR sebagai program pemerintah, dr.Ivo mengatakan, mungkin yang bersangkutan belum menerima penjelasan apa dan mengapanya.
“Kalau menurut saya, ini penting bagi generasi bangsa agar kedepan menjadi penerus yang sehat, jasmani dan rohaninya,” kata Ivo.
dr.Ivo yang didampingi tim kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Cengkareng Barat 1, mengaku dariPuskesmas Kelurahan Cengkareng Barat 1 mendatangi sekolah-sekolah untuk menyuntik ratusan siswa.
“Jika ada wali murid atau orang tua siswa, kami sekalian memberikan penyuluhan kesehatan, mengingat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terkadang masih belum menjadi prioritas, sehingga perlu untuk terus menerus diingatkan.,” Ujar dr.Ivo Nilasari.(A-3)