Jombang,Beritakotanews.com: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa Menutup secara resmi Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) ke-40 di Bumi Perkemahan Kosambi Wojo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Jombang, yang diikuti 2 ribu alumni Pondok Pesantren Al Ubaidah Kertosono, Jombang Jawa Timur, Kamis,4 Juli 2019.
Sebagaimana diberitakan Kominfo Jatim, Gubernur Khofifah Indar Parawansa hadiri penutupan Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) ke-40. pada Kamis,4 Juli 2019.
Dimana pada acara Permata CAI tersebut Khofifah berharap CAI bisa menjadi motor pemersatu bangsa.
Permata Cai yang diselenggarakan selama 4 hari adalah merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk para warganya khususnya bagi alumni pondok pesantren Gading Mangu.
Acara tersebut diselenggarakan pada 1-4 Juli 2019 di bumi perkemahan Kosambi Wojo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Jombang, dengan diikuti 2 ribu warga LDII dari seluruh Indonesia.
Penutupan acara Permata Acara CAI Ke-40 ini ditutup secara langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan juga Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab.
Kominfo Jatim menulis, di kesempatan itu, Khofifah menilai kegiatan Permata CAI ini sebagai bentuk sepirit untuk bisa menjadi perekat persatuan bangsa. Mengingat para peserta Permata CAI ini tidak hanya dari pelajar, melainkan juga dari kalangan profesional.
“Ini merupakan energi yang luar biasa, tidak hanya dari pelajar, mahasiswa, dan ini juga ada profesional. Ini akan menjadi penguatan persatuan yang luar bisa,” ujar Khofifah, Kamis (4/7) siang.
Selain itu, Khofifah meyakini bahwa LDII bisa menjadi motor perekat persatuan. Terlebih lagi bangunan persatuan sempat terjadi keretakan selama masa pesta demokrasi kemarin.
“PR kita adalah persatuan dan persaudaraan yang kuat. Kalau ini dihadirkan dari seluruh Indonesia, bahkan ada alumni CAI dari luar negeri, maka bangunan persatuan bisa direkatkan oleh seluruh elemen strategis. Salah satunya adalah LDII,” tuturnya.
Selain itu, gubernur juga menyampaikan, pentingnya peran tokoh informal leader dan religius leader untuk menterjemahkan nilai-nilai persatuan dan persaudaraan kepada masyarakat. Salah satu tokoh yang memiliki kapasitas untuk melakukan hal itu yakni, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Gading Mangu, Jombang, KH Abdul Aziz.
“Itu mengintroduksi kemandirian, itu kan luar biasa. Mengintroduksi enterprenuership, mengintroduksi antinarkoba, itu juga luar biasa,” kata Khofifah.
Sementara, Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab yang juga hadir pada kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada LDII atas suksesnya acara tersebut.
Bupati mengatakan, ajang Permata CAI yang sudah digelar selama 40 tahun terakhir ini merupakan bukti bahwa LDII telah memberikan kontribusi kepada masyarakat.
“Jadi sudah memberikan kontribusi yang sangat luar biasa bagi masyarakat Jombang,” imbuh Mundjidah.
Terpisah, Ketua DPD LDII Kabupaten Jombang Didik Tondo Susilo menerangkan, sasaran kegiatan Permata CAI ke-40 di Wonosalam, Jombang ini merupakan para generasi muda LDII.
Disampaikan Didik, selama kegiatan Permata CAI ini seluruh peserta diberikan pembinaa mengenai karakter seperti, leadership, kepemudaan hingga materi tentang penyalahgunaan narkoba.
“Dan Insya Allah bisa melaksanakan apa yang kita gembleng di bumi perkemahan Kosambi Wojo ini. Terlebih lagi yang paling penting ini bisa mewujudkan persatuan antar pemuda,” pungkasnya.