Pulau1000, Beritakotanews.com: keberhasilan Pondok Pesantren Minhaajurrasyidin Lubangbuaya Pondok Gede Jakarta Timur dalam pengelolaan Sampah, banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan baik dari instansi pemerintah DKI Jakarta seperti Dinas Lingkungan Hidup maupun instansi lain.
Sampah memang menjadi problematika pemerintah perkotaan, di DKI Jakarta ada 7.700 ton sampah setiap harinya.Sementara pembuangannya mesti harus keluar Jakarta.
Untuk menangani problem sampah tersebut Pondok Pesantren Minhaajurrasyidin Lubang Buaya Jakarta Timur, berhasil mengatasi problematika sampah tersebut dengan cara dikelola yang mereka namai ‘Pengelolaan Sampah Terpadu’.
“Ada yang unik dan berbeda di pondok pesantren ini. Di pondok ini, mereka melakukan pengelolaan sampah secara terpadu. Pondok dikelola berwawasan lingkungan. Sampah organik dijadikan pakan maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF),” komentar Andono Warih Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta saat mengunjungi Ponpes Minhaajurasyidin dalam rangka kunjungan kerja melihat lebih dekat pengelolaan sampah di ponpes tersebut.
Pimpinan pondok pesantren Minhaajurasyidin, Ir.KH. Muhammad Asy’ari Akbar saat mendampingi kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta ketika melihat secara langsung pengelolaan sampah di Ponpes tersebut menerangkan bahwa budidaya maggot itu bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya sebagai pakan ternak, ayam, dan ikan lele yang memang dikembangkan oleh para santri di area pesantren ini.
Kesuksesan Pondok Pesantren Minhajurasyidin Lubang Buaya dalam mengelola sampah ini pun akhirnya terdengar pula oleh Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu.
Setelah melihat langsung proses pengelolaan sampah oleh Pondok Pesantren Minhaajurasyidin, Ir.Joko Riyanto Kepala Sukudinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribupun akhirnya menggandeng pihak Ponpes untuk berkolaborasi menangani sampah di Kabupaten Kepulauan Seribu, baik sampah dari warga maupun sampah dari pesisir.
“Kemaren lusa saya sudah lihat di Pondok Pesantren Lubangbuaya Jakarta Timur, proses pengolahan sampahnya dan itu sangat memungkinkan untuk diterapkan di kepulauan seribu,” Jelas Ir.Joko Riyanto, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu.
Ir.KH.M.Asy’ari Akbar, MSi, Pimpinan Pondok Pesantren Minhaajurasyidin Lubang Buaya Pondok Gede Jakarta Timur, mempersilahkan kepada siapa saja yang berniat untuk menggandeng ponpesnya dalam mengelola sampah.
“Awalnya mesin pengolah sampah ini dibuat untuk mengatasi sampah dilingkungan pondok saja, karena dengan adanya ribuan santri yang ada di ponpes Minhaajurasyidin ini tentu setiap harinya memproduksi sampah yang tidak sedikit, namun dalam perkembangannya ternyata mesin ini sangat efektif sehingga bisa mengatasi sampah di pondok. Karena ini alat yang sangat bermanfaat, maka kami mempersilahkan kepada siapa saja, jika akan memanfaatkan alat ini. Sebagai kiprah santri membangun negeri, alat yang ada termasuk sumber daya manusianya silahkan dimanfaatan,” Ujar Ir.KH.M.Asy’ari Akbar, pimpinan Ponpes Minhaajurasyidin.
Setelah Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Adm Jakarta Timur memanfaatkan hasil karya santri Ponpes Minhaajurasyidin, berupa mesin pengolah sampah, kini Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribupun menggandeng Ponpes Minhaajurasyidin Lubangbuaya untuk mengelola sampah diwilayahnya.(fin).