Jakarta, Beritakotanews.com: Sebagaimana yang di beritakan GP.Ansor.News kantor berita PP GP.Ansor Banyaknya siswa yang kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet membuat berbagai kalangan prihatin. Untuk menjembatani agar para siswa bisa tetap belajar di saat pandemi Covid-19 ini, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor meluncurkan Program WiFi Gratis untuk Siswa Sekolah.
Gerakan Wifi gratis untuk siswa sekolah ini dilakukan secara nasional. Saat ini telah dimulai di 543 titik di seluruh Indonesia dan akan terus bertambah. Beberapa daerah sudah melaksanakan, seperti Jakarta, Pekanbaru, Pemalang, Kota Serang, Rembang, Kota Semarang, Batang, Blora, Pekalongan, Brebes, Yogyakarta, Surabaya, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Cirebon, Ciamis, Cilacap, Banyumas, Indramayu, Bandung, Bogor, Purwakarta, Lampung, Jambi, Pontianak, Makassar, Palangkaraya, dan lainnya.
Lewat gerakan ini, pengurus GP Ansor memfasilitasi layanan jaringan internet (WiFi) secara cuma-cuma bagi anak sekolah. Fasilitas internet gratis ini dipasang di rumah-rumah kader Ansor atau sekretariat GP Ansor yang strategis.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Program WiFi Gratis untuk siswa sekolah sengaja dicanangkan sebagai respons Ansor atas dinamika sosial yang dialami masyarakat saat pandemi ini.
Yaqut menilai, sekolah online faktanya banyak menyisakan persoalan di tengah masyarakat. Dari banyaknya masalah yang muncul, GP Ansor menilai kebutuhan kuota internet adalah di antara yang persoalan yang sering dikeluhkan siswa maupun orang tua.
“Program ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial GP Ansor demi menyelamatkan dan mencerdaskan anak bangsa,” ujar Gus Yaqut, panggilan akrabnya, Minggu (8/8/2020).
Menurut Gus Yaqut, rintisan Program WiFi Gratis untuk siswa sekolah saat ini telah dilakukan di berbagai daerah. Siswa dan orang tua siswa mengapresiasi positif program GP Ansor ini karena sangat membantu melancarkan sekolah online yang menuntut kebutuhan akses internet.
Untuk itu, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh kader Ansor dan Banser di seluruh Indonesia untuk segera menggelar program ini di wilayahnya masing-masing.
“Dengan cara begitu, maka lubang-lubang kelemahan PJJ ini setidaknya bisa diantisipasi,” tandas Gus Yaqut
GP Ansor, lanjut dia, juga mendorong kepada seluruh elemen bangsa untuk memiliki tanggung jawab bersama membantu kelancaran PJJ ini. Sebab, ujarnya, selain akses internet, banyak orang tua siswa diketahui juga kesulitan membeli smartphone yang menjadi sarana utama sekolah online.
Di sisi lain, kata Gus Yaqut, GP Ansor juga meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama untuk segera memformulasikan model pendidikan online yang tepat dan memberi jaminan keadilan kepada semua masyarakat.
“Kita mengakui sekolah online ini banyak menimbulkan masalah. Namun hal itu tidak lantas membuat kita menyerah karena itu dilakukan demi keselamatan jiwa kita semua,” ujar Gus Yaqut. (abh