Jakarta, Beritakotanews.com: DPP LDII menggelar Silaturahim Syawal pada Kamis (12/7) di Gedung DPP LDII Jalan Tentara Pelajar No 28, Senayan, Jakarta Selatan. Perhelatan ini merupakan inisiatif DPP LDII mempertemukan pemerintah, ulama, parpol, ormas, para tokoh agama, dan berbagai elemen masyarakat dalam suasana Idul Fitri, untuk saling memaafkan dan memperkuat ukhuwah.
“Lebaran ini merupakan momentum yang tepat, saling sapa dan memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mempererat NKRI. Dalam silaturahim kita bertemu sebagai manusia yang ingin mempererat persaudaraan dengan manusia lainnya, sambil mewakili institusi masing-masing,” papar Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso.
Silaturahim ini mengambil momentum yang tepat. Bangsa Indonesia baru saja melewati masa kritis Pilkada serentak di 171 provinsi, “Alhamdulillah bisa dilewati dengan baik, aman, dan damai. Hal ini melegakan, karena isu agama ataupun SARA sebagaimana pada Pilkada DKI Jakarta 2017 diabaikan oleh masyarakat,” imbuh Chriswanto. Kondisi yang aman dan tertib ini menguatkan keyakinan LDII, bahwa Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, merupakan modal kuat dalam menggerakkan energi positif bangsa Indonesia.
“Kompetisi telah berakhir, kini saatnya berjabat tangan dalam suasana bersahabat,” tutur Chriswanto. Menghadapi Pilpres 2019, DPP LDII berharap kondisi seperti dalam Pilkada yang relatif tenang, aman, dan damai juga tercipta pada 2019.
Pemilu yang tenang menunjukkan bangsa Indonesia telah dewasa dalam berdemokrasi, menurut Chriswanto semangat Silaturahim Syawal dengan tema ‘Perkuat Ukhuwah, Perkuat NKRI’, juga mendewasakan bangsa Indonesia. Agar tetap bersatu melintasi tantangan zaman.
Dengan mayoritas penduduk beragama Islam, DPP LDII berharap ormas dan parpol Islam mampu bicara banyak untuk membawa Indonesia lebih maju dan bermartabat. Banyaknya parpol Islam, jangan sampai mencerminkan ambisi kekuasaan yang tak masuk akal. Justru sebaliknya, banyaknya parpol Islam seharusnya bisa membawa semangat Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Acara ini dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Kemendagri, Kedubes Singapura, Amerika, dan Inggris, para pejabat di lingkungan militer dan Polri, dan tokoh-tokoh parpol, ormas Islam, dan tokoh-tokoh lintas agama.(Rul).