Jakarta, Beritakotanews.com: Banjir yang melanda Jabodetabek khususnya Ibukota, adalah peristiwa alam yang tidak perlu diantara kita saling menyalahkan, tetapi mari kita berbuat untuk beramal kebaikan, yang sedang terkena musibah agar bersabar banyak berdoa sementara yang tidak terkena musibah kita membantu sesama.

“Inilah kesempatan kita untuk berbuat baik antar sesama, kita bantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah banjir dengan menolong mereka dengan pertolongan yang kita bisa tolong, tidak usah melihat siapa dia agama apa dia, atas kemanusiaan saja, sehingga tidak ada celah diantara kita saling menyalahkan, karena banjir ini bukan kehendak kita,” Ujar Romo Yadi dari Keuskupan Agung Jakarta kepada Beritakotanews.com, Kamis 2/1/2020.

Mari kita sama-sama merasakan kesusahan sebagaimana saudara-saudara kita yang sedang kesusahan karena banjir, sehingga ketika kita susah kita sama-sama susah dan ketika kita senangpun kita bisa merasakan senang bersama, lanjut Romo Yadi.

Banjir diawal tahun 2020 ini adalah bencana banjir yang melanda bukan hanya di DKI Jakarta saja, tetapi juga melanda daerah lain seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dan sejumlah daerah lain Pulau Jawa sejak 1 Januari 2020 setelah pergantian tahun. Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak 31 Desember 2019 sore.

Kepala BNPB, Doni Monardo menghimbau masyarakat agar segera mengungsi ke tempat aman jika tempat tinggalnya berpotensi mengalami banjir lebih besar.

Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis (2/1/2020) menyebutkan 16 orang korban meninggal termasuk delapan orang di DKI Jakarta, 8 orang lainnya ada di daerah lain.

“Satu orang di Kota Bekasi, tiga orang di Kota Depok, satu orang di Kota Bogor, satu orang di Kabupaten Bogor, satu orang di Kota Tangerang, dan satu orang di Tangerang Selatan,”. Ujar Doni. (fin)