Jakarta, Beritakotanews.com : Menyambut datangnya bulan suci Ramadlan 1439 H, Majelis Taklim Raudlotul Mutaalimin Cidodol Jakarta Selatan yang merupakan Majelis Taklim binaan KH. Munahar Muchtar HS. Ketua Umum MUI Kota Adm Jakarta Barat, yang diasuh oleh Ustadz M. Fachri, gelar pawai Obor yang diikuti 1200 peserta.
Pawai obor merupakan tradisi lama yang perlu dilestarikan, pawai obor menjadi pengingat bahwa sebentar lagi bulan yang penuh maghfiroh, bulan suci, bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat, khususnya umat Islam, akan datang. Dengan adanya pawai obor maka masyarakat jadi ingat dan mempersiapkan diri,baik fisik maupun mental. Ujar Ustadz Fachri Hidayat, yang memimpin kegiatan pawai obor.
“Orang yang berbahagia akan datangnya bulan Ramadlan, Alloh mengampuni dosa-dosanya, sebagai bentuk bahwa kita ini senang atas datangnya bulan suci, kita rayakan dengan pawai obor, disamping mencari pahala sebagai rasa kegembiraan, juga sebagai pengingat kepada masyarakat, bahwa sebentar lagi bulan yang ditunggu-tunggu akan tiba. meski pawai obor hanya sebatas budaya, tetapi jika diniati dengan baik, insa Alloh juga ada manfaatnya,” Jelas Ustadz Fachri, Senin, 14/5/2018.
Pawai obor yang merupakan agenda rutin dari Majlis Talim binaan KH. Munahar Muchtar HS, diselenggarakan setiap menjelang unggah-unggahan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadlon. Kegiatan ini disamping untuk menyambut hari-hari besar Islam sekaligus membina remaja aktif dalam kegiatan agama yang positif . disamping itu ada juga santunan untuk yatim piatu, lanjut Fachri.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Ustad Fachri, Ketua Majelis Talim Raudlatul Mutaaalimin, Muhammad Farid mengatakan, bahwa Tradisi unggah-unggah dengan pawai obor ini, melestarikan budaya betawi yang Muslim, dengan kegiatan ini, anak-anak menjadi gembira dan tentu akan menjadi motifasi bagi mereka untuk ikut berpuasa di bulan suci Ramadlan nanti.
“Meski pawai obor ini tradisi, namun jika diambil hikmah dan tujuannya insa Alloh akan bermanfaat, mereka anaka-anak merasakan kegembiraan dengan membawa obor, sambil membaca sholawat, ini menjadi motifasi mereka untuk bersemangat menyambut Ramadlan dan tentu jika pada saatnya tiba, mereka tidak puasa akan merasa malu dengan teman yang lain, sehingga tentu mereka akan berusaha semaksimal mungkin ikut berpuasa,” Katanya.
Pawai obor yang dimulai setelah sholat Isya, pada hari ini, Senin 14/5/2018, diikuti ribuan anak-anak sambil membawa obor berjalan kaki mengelilingi kampung Cidodol Jakarta selatan, sehingga mengundang perhatian masyarakat sekitar untuk ikut menonton dengan berbaris disepanjang jalan yang dilewatinya. Pawai obor bertambah seru dan meriah karena diikuti juga oleh musik dan kentongan ondel-ondel dan sholawatan.(Fin).