
Jakarta,Beritakotanews.com: Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia (LDII) yang akan digelar pada 10-11 Oktober 2018 di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur rencananya akan dibuka oleh Presiden RI Ir. Joko Widod yang juga capres 2019, sementara Capres Prabowo Subianto akan hadir keesokan harinya untuk menutup Rakernas LDII.
“Insya Allah Rakernas LDII akan dibuka Presiden Jokowi pada Rabu (10/10/2018) pada pukul 09.00 WIB. Dan untuk perimbangan pada penutupan Rakernas, Kamis (11/10/2018) akan dihadiri Capres Prabowo Subianto pada pukul 09.00 WIB,” kata Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso saat Jumpa Pers di Kantor DPP LDII Jalan Arteri Tentara Pelajar, Jakarta, Senin (8/10/2018).

Diajang Rakernas yang akan dihadiri oleh 1300 peserta dari pengurus se Indonesia ini, LDII mengundang calon presiden yang berkompetisi di Pilpres 2019 guna memberikan masukan bagi bangsa. “Ini yang jadi acuan dan yang responsif dalam program LDII. Dan ajang usulan LDII,” jelas Kristanto melanjutkan.
Sementara itu, Prasetyo Sunaryo, Ketua DPP LDII yang sekaligus ketua Panitia Pengarah (SC) Rakernas DPP LDII dalam kesempatan jumpa Pers tersebut menyampaikan kondisi kesiapan pelaksanaan Rakernas yang tinggal menghitung waktu. Pras (biasa disapa) mengutarakan, Ormas menjadi agregator kerja mandiri dan inovasi masyarakat dalam menghasilkan teknologi atau sistem sosial, sehingga bisa dijadikan solusi masalah bangsa.

“Tanpa kehadiran ormas potensi-potensi tersebut tercecer dalam level mikro yang tidak pernah menjadi solusi bangsa. Potensi yang dimiliki Ormas dan semakin banyak Ormas, maka akan memperbaiki tatanan bangsa. Ormas harus menjalankan fungsi sosialnya. Bila tidak maka Ormas tersebut mati.” Urai Pras.
Masa kampanye, lanjutnya bukan hanya waktunya kandidat presiden dan wapres menyampaikan programnya, tapi rakyat juga mengemukakan aspirasinya, ujarnya.
“Rakyatlah yang selama ini merasakan langsung program kerja lima tahun presiden dan aparaturnya. Walhasil, rakyat sangat berhak memberikan masukan sekaligus memberikan solusi konkrit masalah bangsa,” Kata Pras.
Dalam fungsinya sebagai agregator menurut Pras, LDII menemukan delapan (8) bidang yang menjadi solusi yang dibutuhkan oleh masyarakat, yakni : pertama, Wawasan kebangsaan, kedua, prinsip dakwah dan akhlak bangsa, ketiga, pendidikan karakter, keempat, pangan dan lingkungan hidup, kelima, ekonomi syariah, keenam, pengembangan pengobatan herbal, ketujuh, pemanfaatan teknologi digital produktif dan kedelapan adalah pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
Wawasan kebangsaan menjadi payung utama solusi masalah bangsa. Didalamnya terdapat Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. LDII memandang wawasan kebangsaan mulai memudar di kalangan generasi penerus bangsa.
Ketika ditanya, kemana arahan pilihan pada Pilpres 2018-2019, baik Prasetyo maupun Chriswanto, DPP LDII tetap pada pilihan yaitu netral aktif.(fin).