Jakarta, Beritakotanews.id : Ditengah-tengah pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) II Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pesertanya terdiri dari seluruh Provinsi se Indonesia dan pengurus MUI Pusat, MUI Provinsi DKI Jakarta dinobatkan sebagai MUI Terbaik. Hal itu sebagaimana diumumkan oleh panitia MUKERNAS II saat pembukaan.
“Alhmdulillah dalam Mukernas II MUI se -Indonesia hasil dari Monitoring dan Evaluasi (MONEV) oleh MUI Pusat ke seluruh MUI provinsi se Indonesia dengan hasil untuk MUI DKI dinobatkan sebagai MUI Peringkat 1(pertama) dalam pelaksanaan kegiatan program kerja dari 34 MUI Provinsi yang ada di Indonesia dan sebagai peringkat kedua MUI terbaik se Indonesia setelah Jawa Timur sebagai peringkat pertamanya,” Jelas KH.Munahar Muchtar, Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta, usai mengikuti pembukaan Mukernas II MUI Kamis, 8/12/1022.
Selanjutnya KH.Munahar Muchtar menyampaikan, kekalahannya dari Jawa Timur karena MUI DKI Jakarta belum punya kantor sendiri. Ia juga minta doa restunya awal 2023 MUI DKI Jakarta sudah memiliki kantor sendiri.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Kamis (8/12/2022) hingga Sabtu (10/12/2022) mendatang dibuka oleh Wakil Presiden RI.KH.Makruf Amin yang juga sebagai ketua dewan pertimbangan MUI.
Mukernas yang bertajuk “Mengoptimalkan Khidmat dalam Rangka Meningkatkan Kemaslahatan Umat” ini, Wapres meminta MUI untuk menjaga umat dari akidah yang tidak sesuai dengan nilai Islam
“Berdiri pada 26 Juli 1975 bertepatan 7 Rajab 1395 H, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi lembaga yang mewadahi ulama dan cendekiawan muslim dari seluruh penjuru tanah air. Dalam menjalankan visinya MUI menerapkan Manhajul Khidmah (Metode Pengabdian) sebagai upaya memperbaiki kondisi umat Islam. Salah satu Khidmah-nya adalah, penguatan umat di berbagai sektor kehidupan, yaitu ibadah, ekonomi, dan pendidikan masyarakat agar menjadi umat yang kuat,” Ujar KH.Makruf Amin.
Lanjut Wapres, umat harus dijaga, diurus, dipelihara akidahnya daripada akidah menyimpang. Dari cara berpikir yang menyeleweng, yaitu berlebihan yang radikal dan juga dari cara berpikir abai atau tidak punya rasa tanggung jawab, tegasnya.
Adapun menjaga akidah umat, menurut Wapres, adalah untuk mewujudkan Islam yang toleran di tengah keberagaman agama di Indonesia.
Selain itu, Wapres meminta MUI harus turut andil menjaga umat dari jaminan konsumsi halal dan amalan yang sesuai dengan syariat Islam.
“Kita jaga juga agar umat jangan mengkonsumsi yang tidak halal. Untuk itu adanya sertifikasi halal dalam rangka menjaga umat mengkomsumsi yang tidak halal. Juga menjaga umat melakukan amalan yang sesuai syariah. Karena amalan yang tidak sesuai syariah itu dianggap tidak ada,” pinta Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres mengingatkan kembali semua unsur MUI harus turut andil dalam membangun negeri demi kepentingan masyarakat.
Turut hadir dalam acara ini, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan, serta Pimpinan Dewan Pertimbangan MUI.
Sementara, Wapres didampingi oleh Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim, serta Asisten Staf Khusus Sholahuddin Al Aiyub dan Asrori S. Karni. (Fin/SM/SK-BPMI, Setwapres).