Jakarta, Beritakotanews.com: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, beras yang diduga oplosan dengan merk Maknyuss dan Cap Ayam Jago di Bekasi bukan beras subsidi untuk rastra. pernyataan tersebut langsung beredar luas dimedsos. Padahal sebelumnya Polri memberikan beberapa penjelasan pasca penggerebekan gudang beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago pekan lalu. Beberapa klarifikasi disampaikan kepolisian, menanggapi informasi yang sempat beredar.
Penggerebekan gudang beras milik PT Indo Beras Unggul di Bekasi dilakukan Satgas Pangan karena diduga mengoplos 1.161 ton beras bersubsidi. Namun, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa, sebagaimana dilansir Antara memastikan bahwa beras oplosan itu bukan beras untuk rakyat sejahtera (rastra).
“Saya sudah tanya ke direksi Bulog, itu bukan rastra,” kata Mensos Khofifah, Minggu (23/7/2017).
Dalam penggerebekan itu, Satgas Pangan mengamankan beras sebanyak 1.160 ton jenis IR 64 yang akan dijadikan beras premium dan dijual dengan harga tiga kali lipat di pasaran. Menurut Kapolri, dalam label kemasan tertulis kandungan karbohidrat dalam beras itu 25 persen, sementara berdasarkan hasil pengecekan laboratorium kandungan karbohidratnya 81,45 persen.
“Jadi, ini bukan jenis premium, tapi dijual dengan harga premium. Masyarakat berarti tertipu,” kata Kapolri pula.
Pada kasus ini, Polisi belum menetapkan tersangka, namun dugaan permainan harga yang melibatkan PT Indo Beras Unggul, Polisi telah memanggil 9 saksi.
Kasus ini berawal saat Satgas Pangan Polri yang terbentuk awal Mei 2017 lalu menelusuri penyebab kenaikan harga beras di Jawa Barat. Selama penelusuran, polisi melakukan pemeriksaan kepada para petani dan sejumlah pihak. Dari proses pendalaman, tim menemukan informasi awal yang mengarah pada suatu dugaan penyimpangan pada sebuah perusahaan di bisnis beras.(A-3)