Kerinci (16/10). Ketua Pemuda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kerinci Rudi, mengadakan kegiatan pengajian untuk generasi muda guna mengajarkan kemandirian sedini mungkin, pada Minggu (13/10/2024).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Komplek Masjid Baitul Hikmah, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Kayu Aro yang diikuti oleh 84 Generasi Muda LDII se-Kabupaten Kerinci. Dalam kegiatan yang berfokus pada kemandirian tersebut, Rudi menghelat podcast yang bertemakan “Sharing Bersama Pengusaha Sukses” dengan menghadirkan Khomsatun Hasanah, narasumber yang berhasil membangun brand bisnis bernama Royal Bakery, atau akrab dipanggil Ana.
“Podcast ini diadakan untuk membentuk generasi muda yang mandiri dan tertarik mempunyai usaha sendiri. Dizaman sekarang, banyak sekali yang tidak mau mencoba karna takut memulai dan kurangnya minat mereka,” jelas Rudi saat dimintai keterangan.
Saat memberikan materi, Ana menceritakan, sebelum sukses di Royal Bakery, ia sudah banyak mencoba berbagai usaha namun selalu gagal dan menghabiskan modal sampai ratusan juta, Ana tetap berusaha dan tidak mudah menyerah sehingga bisa sukses.
“Dulu sudah banyak usaha yang saya coba, dari mulai sembako, kafe, umpan ikan, bahkan sampai furniture. Tapi semua itu gagal dan saya jadi rugi ratusan juta. Namun saya bukan orang yang gampang menyerah, saya terus berusaha dengan banyak mengikuti pelatihan membuat kue,” katanya.
Ana menambahkan, selain mempunyai jiwa pantang menyerah, ada 3 hal yang harus dipersiapkan ketika ingin memulai usaha.
“Kalau mau memulai usaha, harus persiapkan 3 hal ini, yaitu modal, mental, dan tekad. Karena tanpa 3 hal itu akan sulit untuk usaha,” tambahnya.
Selanjutnya Ana menceritakan, pesanan kue miliknya membludak saat ada acara pernikahan atau hari raya. Jumlah penjualan terbanyak yang pernah ia terima adalah di saat hari lebaran, yaitu sebanyak 1.200 pcs kue dan roti bisa ia jual.
Ana juga menjelaskan tips atau strategi marketing seorang pengusaha selain melalui media online.
“Agar usaha kita tetap laku, 3 cara ini sangat penting dilakukan oleh seorang pengusaha, yaitu harus ramah ke pelanggan, buatlah spanduk atau gambar yang menarik, dan harus bisa menjaga kualitas produk,” jelasnya.
Tak hanya itu, Ana berpesan kepada generasi muda untuk bisa memulai belajar menjadi pengusaha untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
“Sebagai generasi muda sebisa mungkin harus punya usaha, karena kedepannya mungkin saja keuangan sedang tidak stabil, dan menjadi pengusaha itu kita tidak diatur oleh waktu, tapi kita lah yang mengatur waktu kita sendiri,” pungkasnya.
Peserta tampak antusias mendengarkan penjelasan dari narasumber sehingga memotivasi mereka untuk menjadi pengusaha di masa mendatang. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa berlanjut Dan tersebar di berbagai wilayah sehingga ke depan banyak generasi muda yang siap menghadapi Indonesia Emas 2045. (Yogi)