FGD Energi Baru Terbarukan, dari LDII untuk Bangsa, (Foto : Fin)
FGD Energi Baru Terbarukan, dari LDII untuk Bangsa, (Foto : Fin)

Jakarta, Beritakotanews.com: Indonesia melalui PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya berkontribusi memenuhi target porsi bauran energi nasional dari energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. Namun banyak pihak yang meragukan akan ketercapean tersebut. Hal ini karena hingga 2018 bauran baru mencapai 7,7 persen, sehingga untuk mencapai 23 persen, pemerintah harus menaikkan 2 persen setiap tahunya, hingga tahun 2025.

“Maka inilah saatnya seluruh elemen bangsa, termasuk ormas untuk ikut mendukung ketercapean target 23 persen tersebut,” Jelas Prasetyio Sunaryo, Ketua DPP LDIIĀ  Usai ikuti FGD Energi, yang diselenggarakan DPP LDII, Rabu, 23/5 di Kantor DPP LDII, Jalan Arteri Tentara Pelajar No.28 Patal Senayan.

Sebagai anak bangsa tentu menjadi ikut prihatin jika banyak pengamatĀ  yang meragukan terhadap pencapaian target23 persen di tahun 2025, dan tentu sebagai anak bangsa tidak akan tinggal diam, lanjut Prasetyo Sunaryo, menceritakan latar belakang LDII, yang sebagai Ormas Lembaga Dakwah, dalam menyelenggarakan FGD tentang Energi.

“Jelas ini menjadi pemikiran kita bersama sebagai anak bangsa, dan tentu tidak mau Indonesia akan jadi sorotan dunia, jika sampai gagal. Dan kebetulan juga banyaknya warga kami yang memiliki keahlian dibidang energi, sehingga kami berusaha minimal menghimbau penyadaran masyarakat untuk hemat energi atau beralih memakai energi alternatif,” Urai Pras.

Prasetyio selanjutnya menerangkan jika LDII sendiri sudah mulai merintis menggunakan energi alternatif dari hasil karya para pakar warganya, yaitu pembangkit tenaga surta (PLTS) untuk pengolahan teh dan penerangan dipondok-pondok pesantren dilingkungan LDII.

“Keterpanggilan LDII dalam hal Energi ini, karena banyak warga LDII yang memiliki kepakaran dibidang Energi yang bekerja diberbagai instansi, baik pemerintah maupun suasta, sepakat mengadakan FGD,” Ujar Prasetyio.

FGD Energi DPP LDII yang diikuti oleh 10 pakar Energi dari berbagai instansi ini sepakat untuk membentuk tim pokja, sehingga diharapkan bisa menghasilkan sumbangsih untuk bangsa dan negara RI. Tutup Pras. (Fin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *