Jakarta, Beritakotanews.id : Berita rencana Gelar perkara oleh KPK terhadap Gubernur Anies atas penyelenggaraan Formula E mendapat tanggapan dari Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH.Munahar Muchtar.

Ia mengingatkan secara keras kepada KPK untuk tidak dijadikan alat politik. Kalau KPK tetap memaksakan untuk menjadikan Anies jadi tersangka apalagi sampai memenjarakannya maka jangan salahkan kalau ummat dan semua pencinta Anies akan mengepung kantor KPK.

“Kami akan lawan setiap ke dzholiman-kedzholiman yang sekarang ini sudah merembak kemana-mana. Kasihan Ummat dan rakyat yang makin terpuruk kehidupan nya,” Kata Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH.Munahar Muchtar, melalui WA yang diterima beritakotanews.id.

Ia menjelaskan, Gubernur Anies Baswedan dipanggil lagi oleh KPK. Pemanggilan kembali Gubernur Anies oleh KPK pada hari ini Senin, 3/10/2022, sudah bukan kasus hukum lagi. Tapi ini skenario rezim yang dikendalikan oleh para pengkhianat bangsa. Mereka tidak mau ada orang Indonesia memimpin Indonesia.

Menurutnya, KPK harus menjaga kepercayaan rakyat dengan menangani kasus secara transparan, objektif, dan independen.

Berita yang beredar di medsos, bahwa KPK akan melakukan gelar perkara atas kasus penyelenggaraan Formula E di Jakarta hari ini, Senin, 3/10/2022, bukan lagi perkara hukum, namun merupakan skenario politik penangkapan Anies untuk menjegal pencalonan presiden.

“Jika isu penjegalan itu benar dan KPK menjadi alat politik, maka demokrasi Indonesia dalam masalah yang besar dan kepercayaan publik kepada KPK akan hilang. Masyarakat berharap kepada KPK untuk tidak menjadi alat politik apa lagi menjegal Anies Baswedan. Sebaiknya jangan membuat masalah baru, kasihan rĂ kyat dibikin pontang panting mulu, karena para pendukung pak Anies pasti tidak akan tinggal diam,” KH.Munahar mengingatkan.(fin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *