Jakarta: Beritakotanews.com: Majelis Taklim Al Ittihad yang tergabung dari beberapa MT asuhan KH.Mahfudz Assirun, Rois Syuriyah NU Wilayah Provinsi DKI Jakarta adakan acara pengajian subuh keliling.
Acara pengajian subuh keliling MT Al-Ittihad yang tergabung dari beberapa Majlis Taklim asuhan Ky Mahfudz Asirun hari ini Ahad 22/2/2020 bertempat di kediaman KH Abdurahman Soheh.
KH.Fathurahman Yaqub, Ketua Umum MUI Kota Adm Jakarta Barat yang menjadi pembicara pada acara tersebut dihadapan ratusan peserta pengajian subuh keliling mengajak kepada para hadirin khususnya, untuk selalu meningkatkan ibadahnya kepada Alloh.
“Jika masih sedikit ya ga papa, biar sedikit tapi yang berkah akan membawa manfaat ketimbang banyak tapi tidak berkah,” ujar KH.Fathur memulai nasehatnya.
Orang akan dapat gaji tergantung pada pekerjaannya, lanjut KH.Fathur dalam tausyiahnya. Kalau gajinya besar pekerjaannya bagus, tidak akan dapat gaji yang besar jika pekerjaannya tidak sempurna, demikian juga jika kita ibadah dihadapan Alloh swt memiliki harapan yang sama, surga janatun naim, hidup yang selalu indah akan tetapi kalau tidak dihiasin dengan amal ibadah, pasti Alloh swt akan berikan banyak bahaya, naudzu billah min dzalik.
Alloh swt berfirman dalam QS Az-Zariyat Ayat 56 tentang bagaimanakah konsep hidup yang Alloh swt berikan kepada kita “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melaikan agar mereka beribadah kepada-Ku” (QS. az-Zariyat: 56).
Kalau kita mengabdi secara total tantangannya sangat luar biasa bagaimana perjuangan baginda Rosul dalam dakwa beliau yang tidak sedikit hambatan dan cobaannya, maka di dalam konsep berdakwah marilah kita manfaatkan hidup kita untuk beribadah, apapun fasilitas yang diberikan oleh Alloh swt saat ini jadikanlah sebagai sarana untuk ibadah kepada Alloh swt baik menjadi pejabat dan maupun rakyat, menjadi orang kaya atau pun menjadi orang biasa itu adalah fasilitas dari Alloh swt marilah kita jadikan sarana untuk ibadah janganlah kufur kepada Alloh swt.
Umur kita singkat, waktu terasa singkat, bilamana kita sadari bahwa waktu yang Alloh swt berikan ini terasa singkat janganlah kita gunakan waktu itu habis berputar tanpa diisi dengan ibadah, isilah dengan ibadah, agar hidup ini menjadi manfaat, “Waktu ibarat pedang, jika kamu tidak memotongnya, niscaya pedang itu yang akan memotongmu,” tegasnya.
Kalau kita tidak pandai-panda memangkas waktu maka waktu yang akan memangkas kita. Usia tidak akan kembali muda akan tetapi usia akan terus berjalan yang pada akhirnya pada kematian kita, sesal kemudian sudah tidak ada artinya, Alhamdulillah majlis taklim Al-Ittihad pada setiap bulannya mengajak kita untuk selalu istiqomah mendengarkan tauziah dari guru kita di dalam rangka untuk memanfaatkan waktu kedepan.
Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara. Hidup mu sebelum mati mu Selagi hidup gunakanlah untuk beribadah. Setelah selesai kehidupan di dunia maka akan ada perjalanan kehidupan qiamat dan akhirat. Dan kehidupan disana adalah kekal abadi, di dunia hanya sebentar, waktu perjalanan terasa singkat, jika digunakan untuk ibadah terasa lama, tapi untuk urusan dunia wtb akan terasa cepat. Maka janganlah kita menjadi orang yang rugi, hidup di dunia yang hanya sesaat, jangan habis untuk mikirin dunia. Ambil dari dunia, syukurin dulu yang ada, dimana terkadang hidup belum disyukuri sudah mengharapkan yang lainnya tapi kita lupa dengan yang telah Alloh swt berikan. Keinginan boleh tinggi setinggi langit, akan tetapi dibatasi dengan kemampuan kita, janganlah kita melakukan sesuatu yang diluar batasan kemampuan kita sebab nanti kalau tidak tercapai menjadi orang yang penuh penyesalan.
Kita mesti mempersiapkan hidup untuk kehidupan kelak, mencari bekal untuk kehidupan di hari akhir.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)
“Semakin jauh perjalanan kita maka akan semakin banyak bekal kita yang butuhkan,” jelas KH.Fathurahman Yaq’ub, menutup tausyiahnya.(Isk).