Jakarta, Beritakotanews.id : H.Agung Fernando, SH.MH, sosok yang konsisten dengan prinsip perjuangan hidupnya, yakni ‘man jadda wajadda’ siapa yang bersungguh-sungguh akan menuai hasil. Termasuk dalam hal perhatiannya terhadap sosial kemasyarakatan, H.Agung Fernando, sangat menaruh harapan besar terhadap karakter dasar bangsa Indonesia, yakni tetap terpeliharanya Gotong Royong, saling tolong menolong, dan saling toleransi.

“Menurut saya untuk menjaga lestarinya karakter dasar bangsa seperti gotong royong, peduli sesama dan saling menghormati, masih bisa diupayakan meski dizaman millenial globalisasi seperti sekarang ini, yakni dengan terus membina dan mendidik budipekerti Generasi Penerus (GENERUS)nya, pendidikan Akhlak yang mulai tergerus oleh perilaku indifidualisme sehingga gotongroyong mulai menghilang, akhlak mulia, kerukunan, kerjasama yang baik, mulai pudar, kita bentengi bersama dengan cara kita yang harus memberi contoh dalam perilaku kehidupannya,”jelas H.Agung.

Dan termasuk mengangkat Budaya Nasional, Pariwisata serta Pendidikan Keterampilan untuk membekali kehidupannya, lanjut Agung.

Sejalan dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) pada pidato keynote speech saat acara Seminar Virtual Nasional “Generasi Cerdas Berkarakter, Indonesia Maju Bermartabat” yang diselenggarakan oleh Kemendikbud, pada Kamis (10/12), bahwa penanaman karakter pada generasi muda perlu terus diperkuat. Pendidikan merupakan rekayasa sosial yang bertujuan membentuk karakter.

Menurut dia, pendidikan tidak sekedar membuat anak didik cerdik dan pandai, namun harus berkarakter dan berbudaya. 

Dengan demikian, pendidikan karakter harus dimulai sejak dini melalui pembiasaan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari dan keteladanan.

Menurutnya, selain pemahaman tentang pendidikan, para generasi muda harus dikenalkan pada budaya lokal untuk menanamkan karakter dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
 
“Supaya nilai-nilai positif adat istiadat dan kemasyarakatan yang ada tidak hilang tergerus oleh budaya bangsa lain yang saat ini sangat digemari oleh generasi muda, seperti budaya barat, dan lainnya, maka membentengi dengan pengawasan pendidian oleh orang tua sangat dibutuhkan,”tutupnya.(fin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *