Suasana Wisuda SD Islam Nurul Firdaus Bekasi disaat pandemi Covid-19(Foto : Aan)

Bekasi – Beritakotanews.com: Segudang dilema dan kesedihan dihadapi para siswa dan siswi kelas VI SD Nurul Firdaus (Nufis), Puri Idaman, Bintara Jaya Raya, Bekasi, lulusan tahun 2020. Momen kelulusan dan wisuda yang seharusnya dilewati bersama teman-teman satu angkatan dan guru, tidak bisa terlaksana lantaran terganjal pandemi Covid-19.

Meski demikian, pihak sekolah berinovasi dan berusaha tetap mengadakan momen kelulusan yang berkesan untuk anak didiknya. Salah satunya lewat wisuda drive thru. Agar waktunya tidak bersamaan, pembagian sertifikat kelulusan dengan waktu yang berbeda. Para siswa-siswi dan wali murid harus datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Sesaat memasuki sekolah mewajibkan menjalankan Protokol Kesehatan, para peserta wisuda-wisudawan dan wali murid dicek suhu dan hand sanitizer. Setelah dipastikan sehat, diboleh memasuki sekolah.

Mereka berjalan melewati karpet merah. Sementara itu, wali murid menyaksikan dan mengabadikan proses yang berjalan sekitar tiga menit tersebut dari dalam kendaraan atau didepan panggung. Pihak sekolah lalu menyerahkan sertifikat kelulusan, mendali dan kado.

Semua murid diberikan medali oleh pihak sekolah sebagai kenang-kenangan dan tanda wisuda kelulusan.

“Acara ini untuk menyikapi situasi pandemi yang belum normal, agar anak-anak memiliki kesan dan bisa menjadi sejarah untuk kita, ini sangat berkesan”. Ujar Dra. Nurul Wijayanti, Wakil BPS (Badan Pengelola Sekolah) Nufis, yang hadir dilokasi (1/7/2020)

Wisuda drive thru bermaksud mengakomodasi kebutuhan akan prosesi kelulusan dengan tanpa mengabaikan protokol kesehatan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Salah satu siswa yang menjalani wisuda drive thru adalah Alvin yang merasa senang sudah bisa lulus dan bisa melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi.

“ya seneng lah kita bisa lulus, terlebih bisa ketemuan sama temen-temen walaupun sebentar.”

Hal senada juga disampaikan Alyka yang kebetulan tinggalnya tidak jauh dari sekolah.

“Seneng bisa lulus dan sedih ninggalin bunda-bunda (red.Guru) yang sudah didik kita sampai saat ini.” (*/Aan)