
Jakarta, Beritakotanews.com : Penyerahan 15 gerobak sampah merupakan awal dari Pegadaian Syariah melakukan programnya yaitu mengubah sampah menjadi emas di kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Hal ini bersamaan dengan acara Launching Implementasi Keuangan Inklusif, Qris Pesantren dan Kemandirian Ekonomi Pesantren yang diadakan di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Lubang Buaya Pondok Gede Jakarta Timur, Kamis (22/04/2021).
“Dari gerobak sampah ini akan dikelola masing-masing lingkungan, dan kami ada proyeksi sampah menjadi emas. Insya Allah ini akan mengedukasi masyarakat dari sampah bisa menabung sedikit-sedikit dikumpulkan dan di konfersi menjadi emas di Pegadaian Syariah,” ujar Hend Hendratmo, Senior Manager Pegadaian (Persero). Kamis,22/4/2020.
Gerobak sampah sering dimanfaatkan oleh petugas-petugas kebersihan baik yang dipekerjakan oleh pihak pemerintah ataupun pihak swasta.lanjut Hendratmo.
Dalam pemanfaatannya, gerobak pengangkut sampah yang didesain dengan roda atau ring yang mudah dimasukkan dalam truk pengangkut sampah akan memudahkan pengangkutan sampah baik dari area perumahan, fasilitas umum, maupun industri.
“Penggunaan gerobak juga terasa menguntungkan karena dalam sekali pengangkutan, debit sampah yang dapat terangkut dalam gerobak juga cukup banyak. Selain mengangkut sampah, penggunaan gerobak sampah juga memberikan manfaat lain selama pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari,” Ujar Hend.
Warsono, Pengurus RW Lubang Buaya mengaku senang dengan adanya bantuan gerobak dari pegadean syariah, yang tentu akan membantu petugas sampah memudahkan pekerjaanya dalam mengangkut sampah.
“Tentunya kami selaku pengurus RW mengahaturkan terimakasih untuk Pegadaian Syariah untuk membantu kami dalam prasarana pengangkut sampah gerobak, kami ada 14 RT disini dan punya petugas kebersihan, Insya Allah dalam dekat ini distibusikan kerjasama dengan pondok pensantren.” Menurut Warsono Ardi, perwakilan warga untuk menerima gerobak sampah.
Pelaksanaan sistem pemilahan sampah hingga saat ini masih sangat minim di Indonesia. Padahal, jika pemilahan dan pengolahan dapat berjalan dengan maksimal, diperkirakan minimal 70% sampah bisa dicegah masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Untuk terwujud harapan tersebut, perlu kerjasama semua pihak, tidak terkecuali tingkat terkecil di masyarakat, yaitu keluarga itu sendiri, RT, RW, kelurahan untuk sadar akan sampah.
Hadir menyaksikan acara tersebut, pimpinan Pondok Pesantren Minhaajurrasyidin Lubang Buaya Pondok Gede, KH.M.Asy’ari, jajaran pemerintahan dilingkungan kelurahan dan kecamatan serta tamu undangan lainya. (a2n).