Jakarta, Beritakotanews.id : <script async src=”https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7181021014119637″
crossorigin=”anonymous”></script>

Dalam hitungan hari, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII bakal menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas), tepatnya pada 7-9 November 2023. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden pada pembukaannya dan ditutup oleh wakil Presiden, adalah dalam rangka mempertajam dan mengevaluasi program kerja, yang dicanangkan pada Munas IX LDII.<script async src=”https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7181021014119637″
crossorigin=”anonymous”></script>

Selain untuk mengevaluasi dan mempertajam program kerja, Rakernas ini menjadi wahana LDII untuk melihat visi dan misi para calon presiden, hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ir.KH.Chriswanto Santoso,M.Sc. Ketua Umum LDII.

“Kami memandang pemaparan mereka sangat penting, untuk mencari solusi berkelanjutan untuk menyambut era tinggal landas 100 tahun Indonesia,” papar Ketua Umum DPP LDII saat jumpa awak media di kantor DPP LDII Jl.Arteri Tentara Pelajar, No.28 Patal Senayan.

Seabad Indonesia dalam pandangan LDII lanjut Chriswanto, bukan sekadar 70 persen penduduk Indonesia berusia produktif. Sekaligus menjadi puncak pencapaian bangsa Indonesia di segala lini, yang titik mulanya dirintis pada pertengahan abad 21.

“Kita masih memiliki persoalan pembangunan SDM terkait pendidikan, kebangsaan, kedaulatan pangan, kemajuan teknologi, perubahan iklim, dan berbagai masalah yang harus diselesaikan untuk menjadikan Indonesia negara maju pada usia 100 tahun nanti,” tegas KH Chriswanto.

Menurutnya, LDII sejak 2018 telah mencanangkan “8 Program Kerja LDII untuk Bangsa”, yakni kebangsaan, keagamaan, pendidikan umum, kesehatan, ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, ekonomi syariah, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.

“Kesemuanya bermuara pada pembentukan SDM profesional religius dan kemajuan bangsa. Kami berupaya menyiapkan SDM untuk menyambut Indonesia Emas 2045, sesuai tema Rakernas ‘Mewujudkan SDM Profesional Religius Dalam Bingkai NKRI Untuk Indonesia Emas 2045’,” jelasnya.

Merawat kebhinnekaan ini, dalam satu dekade belakangan mendapat ujian dengan adanya Pemilu, “Demokrasi kita yang semakin liberal ini, memungkinkan orang saling serang dengan kata-kata di media sosial ataupun media massa. Menampilkan kampanye hitam, untuk menjatuhkan citra pihak lain. Inilah persoalan yang mampu memecah belah bangsa,” keluhnya.(fin).<script async src=”https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7181021014119637″
crossorigin=”anonymous”></script>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *