Jakarta, Beritakotanews.id : Menjajaki Pentingnya Penyusunan Undang-Undang Toleransi, Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) adakan Focus Group Discussion Kebangsaan (FGD) seri I.
FGD Kebangsaan seri I dengan mengambil tema ‘Menjajaki Pentingnya Penyusunan Undang-Undang Toleransi’ yang diselenggarakan oleh DPP LDII pada Sabtu, 23/12/2023 di gedung DPP LDII Jl.Arteri Tentara Pelajar no.28 Patal Senayan, dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI, H.Saeful Rahmat Dasuki.
Saeful Rahmat Dasuki, Wakil Menteri Agama RI kabinet Indonesia Maju yang hadir untuk membuka acara tersebut, sekaligus memberi materi sebagai keynote speaker.
Dalam materi yang berjudul ‘Tanggungjawab Negara untuk Mengawal Kehidupan Toleransi’ Wamenag menyambut baik adahya kegiatan FGD yang diadakan oleh DPP LDII tentang menjajagi pentingnya penyusunan Undang-Undang Toleransi.
“Intoleransi adalah sebuah paham atau pandangan yang mengabaikan seluruh nilai-nilai dalam toleransi yaitu perasaan empati kepada orang atau kelompok lain yang berasal dari kelompok, golongan, atau latar belakang yang berbeda. Intoleran biasanya meningkat saat musim kampanye, dalam Pemilu,” jelas Wamenag.
Selanjutnya Wamenag menyebutkan ada 3 kelompok yang mulai mengaduk-aduk toleransi.
1. Mereka yang merasa paling benar, yang mengklaim kebenaran tunggal, yang mengaku wakilnya Tuhan yang selalu bertindak dengan kekerasan.
2. Kelompok eksklusif, benih-benih intoleran dimulai dari tindak laku eksklusif, mereka mempunyai pandangan lurus islam hanya hitam atau putih, yakni mereka yang mengaku kelompok hijrah dan
3. Ideologi trans nasional, ini yang sangat membahayakan karena akan merusak tatanan kita. karena tujuannya politik dan tujuan kekuasaan.
Sebelumnya, KH.Chriswanto Santoso, Ketua Umum LDII dalam pengantar pembukaannya menyampaikan empat konsep toleransi untuk memperkuat kebangsaan, yakni pertama, harus berbicara yang baik. Tidak menjelekkan, tidak menyakiti, karena bangsa Indonesia, lahir dari perbedaan, kedua, agar amanah dan saling mempercayai.
“Selama bisa dipercaya, tidak akan punya masalah,” kata KH Chriswanto.
Ketiga, adalah mengalah, dan ke empatnya saling menjaga kehormatan serta perasaan. (fin).