DR.Ir.KH.Teddy Suratmadji,MSi, Sekjen Persilat Dunia,(foto : Ist)

Jakarta, Beritakotanews.com: Setelah 106 Anggota DPRD DKI Jakarta hasil pemilukada seretntak tahun 2019 untuk periode 2019-2024 dilantik dalam Rapat Paripurna Istimewa, di gedung DPRD DKI Jakarta, pada Senin (26/8/2019), banyak harapan yang dinanti oleh masyarakat Jakarta yang telah memilihnya, salah satu diantaranya adalah pemilihan pengganti wakil Gubernur DKI yang sudah setahun lebih ditinggal oleh Sandi.

Salah satu tokoh masyarakat yang gemes akan terkatung-katungnya pemilihan wakil Gubernur pengganti Sandi, adalah Dr.Ir.KH.Teddy Suratmadji, MSi, Sekjen Persilat Dunia yang sekaligus pemerhati Sospolbud.

“Pemilihan wagub ini kan tugas DPRD, setelah setahun lebih terkatung-katung, sebaiknya untuk anggota yang baru saja dilantik bisa memprioritaskan pemilihan wakil gubernur, bukan apa-apa, insa Alloh pak Anis mampu menjalankan tugas Gubernur, tapi dengan adanya wakil, tentu akan lebih baik lagi,” Jelas Teddy, di Senayan, Senin 02/09/2019.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa hak untuk mengajukan wakil Gubernur adalah partai PKS, dan sudah mengajukan dua nama, namun hingga akhir periode keanggotaan DPRD DKI 2014-2019 berakhir, kedua nama yang diajukan PKS belum ada keputusan.

Ditanya mengenai sosok pengganti Sandi yang bisa diterima semua kalangan, terutama oleh para Anggota Dewan, yang sekaligus oleh Partai Politik dan Tokoh Masyarakat Jakarta, KH. Tedy Suratmadji, mendorong kepada Anggota Dewan terutama Partai yang mempunyai hak mengajukan nama, beliau mensarankan untuk menyodorkan calon alternatif.

“Jika dua nama yang sudah pernah diajukan kepada Anggota Dewan yang lalu tidak diterima, sebaiknya mengajukan calon alternatif, insa Alloh akan lebih baik, dan saya kira carilah tokoh putra daerah yang mumpuni,” Katanya.

Setelah didesak siapa sosok yang dimaksud, Tedy menyebut putra daerah yang dimaksud adalah KH. Munahar Muchtar, Ketua Umum MUI Provinsi DKI.

“Beliau sosok yang tegas, Ulama moderat, mudah bergaul dan diterima oleh semua kalangan,” Tutupnya. (fin).