Jakarta, Beritakotanews.id : Mengawali kegiatan dibulan Ramadan 1444 H, sebanyak 14 ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang diketuai oleh Prof.Agil Siroj, menggelar tadarus kebangsaan.
Ke14 Ormas yang memprakarsai kegiatan Tadarus Kebangsaan tersebut, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (PI), Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Az-Zikra, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Persatuan Umat Islam (PUI), HBMI, dan Nahdlatul Wathan.
Tadarus Kebangsaan yang dihadiri oleh Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) KH.Chriswanto Santoso di Hotel Royal Kuningan Jakarta pada Sabtu, 25/3/2025 dibuka oleh Menkopolhukam, Mahfud MD.
Pada kesempatan itu, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI Mahfud MD yang menjadi pembicara kunci mengatakan, Tadarus Kebangsaan sangat penting guna merefleksikan nasionalisme dan mengukuhkan ideologi Pancasila.
“Tadarus kebangsaan itu harus memperkuat ikatan kebangsaan orang Islam, harus menjadi penguat NKRI tanpa berpikir bahwa negara ini ideologinya salah, bentuknya salah. NKRI sudah final hasil ijtihad para ulama dan sudah Islami, sudah ada dalil-dalil syariahnya bahwa NKRI ini adalah negara yang secara syar’i adalah Islami,” ujar Mahfud MD.
Mahfud MD menyebut, Indonesia tidak akan merdeka jika tidak ada dukungan dari umat Islam. Penetapan Pancasila menjadi ideologi merupakan dukungan dari para ulama.
“Artinya kita punya Indonesia ini sebenarnya milik bersama sehingga paham kebangsaan. Jangan memiliki paham ‘nyempal’ seakan-akan Indonesia itu bukan Islam. Indonesia Islam, kalau enggak ada Islam, enggak ada Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Umum LPOI KH Said Aqil Siraj mengatakan, Islam akan mampu menjadi center of civilization dengan pembelajaran toleransi, keberagaman, dan perdamaian. Keramahan Indonesia menjadi modal diplomasi dan rujukan Islam yang damai sehingga meminimalisir perilaku Islamofobia. Yakni mengedepankan kesantunan bangsa yang ramah dan berdaulat.
“Islam mampu menjadi konsolidator dan komunikator bagi solidaritas umat Islam seluruh dunia. Menjaga kedaulatan Indonesia yang perlu melibatkan stakeholder bangsa. Negara tidak boleh kalah dari siapa pun untuk memprioritaskan cita-cita kemerdekaan Indonesia,” tegasnya
Selanjutnya KH Said mengajak para peserta untuk segera menjalin konsolidasi nasional dan meneguhkan konsensus kebangsaan. Hal itu sebagai upaya membendung segala infiltrasi dan pemaksaan kehendak dari berbagai pihak yang merugikan kepentingan nasional.
Ia mengimbau agar kegiatan Tadarus Kebangsaan yang digagas LPOI perlu diperbanyak pelaksanaannya. Secara jangka pendek untuk mengawal pemilihan umum (Pemilu) agar berjalan sesuai jadwal.
“Saya ingin memastikan pemilu itu jadi, tidak bisa diundur. Karena mengundur pemilu itu melanggar konstitusi,” ungkapnya.
Dalam acara Tadarus Kebangsaan tersebut, Sekretaris Umum DPP LDII, H.Dody Taufiq Wijaya yang turut hadir dilokasi mengatakan, perhelatan yang digagas LPOI sangat strategis bila melihat kondisi kebangsaan yang akan memilih pemimpin 2024.
“Ini sangat relevan untuk menjelaskan kepada masyarakat umum terkait kepemimpinan versi umat Islam. Ketua Umum LPOI meminta LDII untuk berpartisipasi, LDII akan menjadi anggota ke-15 dari LPOI. LDII memang sejak beberapa waktu yang lalu, diundang LPOI untuk bergabung,” ujarnya.
Menurut Dody, tadarus Kebangsaan sejalan dengan “8 Program Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa”, terutama dalam bidang kebangsaan.
“Ini sangat sinergi dalam menghadapi disrupsi, LDII menginginkan umat islam semua bekerja untuk masa depan dengan paradigma bersanding, bukan bertanding, apalagi bersaing. Artinya untung menguntungkan di antara kita semuanya, sehingga Indonesia bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.(fin).