Jakarta,Beritakotanews.com: Tujuh hari sebelumnya, Senin (23/9), gelombang unjuk rasa dan kekerasan melanda Wamena. Korban berjatuhan, dikejar, dibacok, dan bahkan dibakar — seperti bukan manusia.
Pada hari ini, senin tanggal 30 september 2019.pukul 06.44 wit / 07.22 wit bertempat di bandara beoga kabupaten Milawak, distrik Beoga Kabupateen Puncak .(masyarakat Non Pribumi) mengungsi ke Tmika, mengunakan pesawat Susi air dan Dabi Air.2 flat
Aktifitas Perkantoran, Puskesmas, Sekolah SD, SMP, SMA, serta Kantor Kas Bank Papua Cabang Beoga di hentikan sampai situasi di nyatakan aman.
Kepala kantor kas Bank papua, Dokter, dan perawat,guru-guru telah turun ke Timika menggunakan pesawat Dabi Air.
Sebelumnya dilaporkan, pada hari Sabtu tanggal 28 september 2019 pukul 17.00 WIT sejumlah masyarakat non pribumi mengungsi kekabupaten Jayawijaya Wamena. Adapun tempat pengungsian sbb :
- Kodim 170/Jwy 3120 orang.
- Polres Jayapura 800 orang.
- Subdenpom 150 orang.
- Koramil Kota 300 orang
- Kantor DPRD 150 orang.
- Gereja Betlehem 250 orang.
- Yonif 756/WMS 200 orang.
- Gereja Efata 183 orang.
- Gedung Cipta Jaya 150 orang.
- Masjid LDII 227 orang.
- Gereja Advent 157 orang.
- Gereja El Shaday 240 orang.
- Masjid Pasar Baru 77 orang.
- Gdg Ukhumiarek Asso 225 orang.
- Tersebar di kota wamena 355 orang.
Jumlah Keseluruhan : 6.584 orang.
Apabila ada perubahan akan kami laporkan kembali.
Demikian dilaporkan.
Sepenggal laporan dari Senkom yang berfugas pam swakarsa di lokasi.(AR).