Ngopi Keberagaman
Dr. Muhammad Fahmi Akbar
Keberagaman merupakan takdir yang tidak dapat ditolak. Namun merasa superior dari kelompok lain juga naluri yang sulit dibendung.
Dalam konteks kebangsaan, menempatkan perasaan paling benar, dapat merusak kebersamaan. Juga sebaliknya menyatakan semua kelompok atau keyakinan adalah sama, dapat merusak nilai dan identitas keyakinan tersebut.
Dibutuhkan cara pandang yang dewasa dan sikap yang lebih bijak dalam menghadapi keberagaman.
Hal tersebut dapat disikapi dengan tiga cara.
Pertama, menghormati perbedaan dalam batas civil society. Bahwa setiap kelompok memiliki kekhasan yang perlu mendapat tempat dan perlindungan selama tidak merusak dan mengganggu nilai keyakinan yang lain.
Kedua, tidak mencampuri urusan agama atau keyakinan lain. Hal ini menjadi panduan dalam menyusun program bersama. Urusan agamanya diurus oleh sendiri. Dengan dalih toleransi sekalipun urusan peribadatan tidak dapat dicampuri dengan keyakinan lain.
Ketiga, tidak menodai keyakinannya atas nama persamaan. Demi popularitas kadang seseorang dapat merendahkan agama sendiri dan menjunjung idealisme lain. Apalagi jika pelaku penodaan tersebut berbeda agama.
Menjaga keberagaman saat ini perlu ngopi bareng. Menemukan titik persamaan dan menghormati ruang perbedaan. Tidak perlu memaksakan selera kopi masing-masing. Karena urusan ngopi yang penting ngumpul dan nikmat.
Ayo ngopi!
Rawamangun, 24 Desember 2021