Sikap Muslim Terhadap Bencana
Dr. Muhammad Fahmi Akbar
Peristiwa bencana merupakan peristiwa besar yang menyebabkan gonjangan jiwa serta kehilangan harta.
Walaupun bencana bukan hanya bencana alam seperti banjir, erupsi, tsunami, namun juga bencana non alam; kerusuhan, epidemi, kebakaran dll.
Semua itu sejatinya menghadirkan pelajaran berharga.
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Yusuf: 111.
Bagi setiap muslim bencana memiliki tiga makna.
Pertama, sebagai ujian karena kasih sayang Allah.
احسب الناس ان يتركوا ان يقولوا امن وهم لا يفتنون
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-‘Ankabuut : 2)
Karena sebuah ujian, maka bencana yang hadir harus disikapi dengan sabar.
Kedua, bencana hadir sebagai peringatan
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar Rum: 41)
Ayat ini jelas memberi arah untuk kembali bertaubat ketika bencana tersebut hadir. Sikap taubat ini membuat Allah senang.
Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).
Ketiga, dihadirkan sebagai azab. Jika ini terjadi maka antisipasi segera dilakukan. Sikap yang harus muncul adalah mendakwahkan pelaku kemaksiatan.
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ [الأنفال: 25]
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.
Ibnu Abbas mengomentari ayat ini, “Allah memerintahkan kepada kaum Mukminin agar tidak mendiamkan saja kemungkaran terjadi di sekitar mereka sehingga azab tidak menimpa secara merata kepada mereka.”
Dengan demikian, tidak ada satupun dari bencana yang tidak ada tujuannya. Semua itu terjadi agar manusia berfikir tentang apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan terjadi.
Jakarta, 12 Februari 2022