Jakarta, Beritakotanews.com: Setiap Masjid atau Mushola dalam pembangunannya tentu memiliki ciri khas tersendiri. Termasuk Mushola Nur Ilyasa yang berada di Jl. Panjang Cidodol Kebayoran Lama.

Untuk melestarikan kekhasan itu, Mushola yang berdiri diatas tanah wakaf hj. Maknah binti H.Usin seluas 250m2 dibangun dengan arsitektur Betawi hingga ornamen – ornamen didalamnya.

Ust.H.Saefulloh bin H.Ilyasa yang dipercaya oleh keluarganya dalam pelaksanaan pembangunan Mushola tersebut menyampaikan alasannya membangun Mushola dengan arsitektur Ala Betawi.

“Pembangunan Mushola ini memang di desain dengan arsitektur Betawi dengan maksud bahwa keberadaan mushola ini dibangun oleh putra Betawi dan sekaligus sebagai pengingat bahwa masyarakat Betawi itu masyarakat yang relegius, Islami,” ujar Ustad Saefulloh.

Konsep pembangunan Mushola dengan desain Betawi hingga ornamen yang ada, adalah untuk melestarikan budaya Betawi dengan perpaduan konsep Islami.

“Pesan yang ingin disampaikan oleh pewakaf dengan desain ini ingin melestarikan budaya Betawi, karena budayanya Betawi ini ya Islam, sehingga bisa dikatakan Betawi sama dengan Islam,” Tegas Ustadz Saefulloh bin Haji Ilyasa.

Meski dibangun diatas tanah seluas 250m2, namun karena ditingkat sehingga nampak luas dan lega.

Dengan berdirinya Mushola dengan desain Betawi yang dicat dengan warna hijau dan kuning yang mendominasinya menjadi pusat perhatian masyarakat yang melintas didepannya.

Keberadaan Mushola yang baru selesai dibangi beberapa waktu di jalan Panjang Cidodol Kebayoran Lama ini menarik perhatian para pengguna jalan yang melintas.(fin)