Konsekuensi Setelah Syahadat
Oleh
Dr. Muhammad Fahmi Akbar
Persaksian atau syahadah menjadi gerbang awal seseorang masuk Islam. Kalimat singkat tersebut mudah diucapkan namun mengandung konsekuensi besar.
Dalam keseharian sering abai terhadap konsekwensi keimanan tersebut. Bahkan membiarkan diri hanyut dan terwarnai oleh keyakinan lain.
Sekurangnya ada lima konsekwensi seseorang ketika sudah bersyahadat.
Pertama, menjadikan aturan Allah lebih utama dari lainnya. Dalam berbagai sisi kehidupan, agama harus menjadi imam dan lainnya menjadi makmum. Dengan demikian Allah berkenan mencintai kita serta mengampuni segala kesalahan.
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحييكم الله ويغفرلكم ذنوبكم والله غفور الرحيم
(Al Imran: 31)
Katakanlah bila engkau mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah akan mencintaimu serta mengampuni segala kesalahanmu.
Kedua, bergabung bersama mereka yang mencintai Allah. Kalimat bergabung tidak harus fisik, namun juga pemikiran, dukungan, dan kontribusi pada perjuangan penegakkan nilai-nilai agama.
Karena konsekuensi tersebut terkadang harus dilaksanakan secara berjamaah. (amal jama’i). Jika tidak maka persaksian kita akan berkurang bahkan menjadi lemah eksistensinya.
عليكم بالجماعة فإن يد الله على الجماعة ومن شذ شذ فى النار
Wajiblah kamu bersama dalam jam’ah karena kekuatan/pertolongan Allah terletak pada jama’ah barang siapa menyendiri maka ia akan sendirian di neraka
Ketiga, bersabar dalam ujian kehidupan. Terburu-buru merupakan ciri lemahnya keyakinan. Karenanya setiap fase-fase perjuangan harus dijalani dengan kesabaran. Hingga Allah dapat menilai kekuatan iman seseorang melalui ujian yang dilalui.
احسب الناس ان يتركوا ان يقولوا امنا وهم لا يفتنون
Apakah manusia mengira akan dibiarkan hanya dengan mengatakan “Kami telah beriman”, sedang mereka belum diuji. (Al Ankabut: 2)
Keempat, menambah keilmuan untuk menambah keyakinan. Terkadang keyakinan hanya didasari oleh budaya atau kebiasaan. Sejatinya keyakinan harus didasari dengan ilmu. Sehingga akan bertambah kecintaan dan keyakinannya.
ان فى خلق السماوات والارض واختلاف الليل والنهار لآيات لاولى الالباب
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal(Al Imran: 190)
Dengan memahami makna konsekuensi syahadah tersebut diharapkan setiap mukmin mampu menjadi pelopor dan memimpin kebaikan dalam masyarakat.
Jakarta, 3 Januari 2021