Semarang, Beritakotanews.com: Sehono, Juru Parkir RSUP Kariadi Semarang yang ternyata anggota Senkom Mitra Polri, dikeroyok preman lantaran mau merebut lahan parkir yang selama ini sudah ditangani oleh Sehono pada Februari lalu, kasusnya masih ngambang bahkan terkesan dibiarkan, padahal Sehono sudah menderita dan kehilangan pekerjaannya.

Sehono sendiri sudah bertahun-tahun bekerja sebagai juru parkir di Rumah Sakit tersebut, bahkan sudah dibilang lama sekali. Namun tiba-tiba saja Sehono(50) jumat 24/2/2020 didatangi dua preman yang meminta setoran. Karena Sehono menolak akhirnya cekcok mulut yang berbuntut pengeroyokan terhadap Sehono.

Menanggapi anggotanya yang telah menjadi korban penganiayaan di parkiran RSUP Kariadi Semarang, M.Umar Sahid, Ketua Pengurus Senkom Mitra Polri Jawa Tengah, minta petugas kepolisian bertindak profesional untuk menuntaskan kasus penganiayaan ini.

Menurut Umar Sahid dirinya telah menugaskan Biro Hukum Pengprov Senkom Jawa Tengah untuk segera membentuk tim menelusuri dan mengawal kasus ini.

“Apalagi saya dengar pelaku penganiayaan masih bebas berkeliaran maka kami minta polisi menindaklanjuti kasus ini, semoga bisa berjalan sesuai hukum yang berlaku di negara kita,” ujarnya.

Selain itu, Umar Syahid juga menyayangkan sikap dan komentar Kabag Umum RSUP Kariadi, Winarto yang mengatakan tidak ada penganiayaan hanya saling ejek dan saling pukul. Sedangkan kenyataannya, berimbas pada Sehono sebagai korban yang malah kehilangan pekerjaannya juga.

“Nanti secara resmi kami akan mendatangi dan minta penjelasan bapak Winarto tentang hal ini,” janji Umar Syahid.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sehono (50) yang mengalami kasus pengeroyokan dan penganiayaan di tempat kerjanya di tempat parkiran RSUP Kariadi. Dirinya berharap laporan anggota yang diadukan ke Polrestabes Semarang pada Jumat, 24 Januari 2020 pukul 10.10 WIB ditindaklanjuti. Apalagi anggotanya semula  tidak mau menempuh jalur hukum, namun karena dua terduga pelaku tidak ada itikad baik maka dirinya terpaksa menempuh jalur hukum.

“Sehono sudah beritikad baik untuk damai asal pelaku pengeroyokan mau bertanggungjawab, ham itu juga sudah dilakukan komunikasi kepada S, pelaku.Tetapi upaya-upaya kekeluargaan yang coba ditempuh Sehono agar kedua terduga pelaku meminta maaf dan mempertanggung jawabkan perbuatannya diabaikan,” jelas Umar.

Terduga S masih sempat meminta maaf tetapi habis itu tidak ada kabarnya, sedangkan terduga Y sama sekali tidak meminta maaf dan seperti tidak merasa bersalah, lanjut Umar.

Dengan alasan diatas maka Sehonopun melapirkan kasus ini ke polisi. Ia menuturkan akan memantau kasus yang dia alaminya.

“Kami berharap kasus ini segera diusut tuntas oleh pihak Polrestabes Semarang,” pintanya.(ar)